Inovasi Pendidikan di Pulau Rinca: Guru Dikenalkan Metode Pembelajaran Lewat Boardgame

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Akses pendidikan yang layak masih menjadi tantangan bagi masyarakat di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Nusa Tenggara Timur. Di wilayah konservasi Komodo ini, masyarakat hidup berdampingan dengan satwa langka tersebut, namun fasilitas pendidikan masih terbatas. Pulau yang berjarak tidak jauh dari Labuan Bajo ini hanya memiliki satu sekolah dasar dengan 13 guru dan 155 murid. Minimnya sarana dan informasi membuat para guru belum banyak mengenal metode pembelajaran inovatif, termasuk pemanfaatan permainan papan (boardgame) dalam proses belajar mengajar.
Untuk menjawab tantangan tersebut, tim pengabdian masyarakat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan workshop inovasi pembelajaran berbasis permainan pada 1–4 Oktober 2025 di SDN Pulau Rinca. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kelompok Keilmuan Literasi Budaya Visual FSRD ITB, Komunikasi Visual dan Multimedia FSRD ITB, serta Fisika dan Teknologi Material Maju FMIPA ITB.
Tim pengabdian yang dipimpin oleh Yani Suryani, M.Hum. ini juga melibatkan sejumlah akademisi dan praktisi, antara lain Dr. Tri Sulistyaningtyas, M.Hum., Dr. Alvanov Zpalanzani, MM., Prof. Fatimah Arofiati Noor, Sira Kamila Dewanti Amalia, M.Hum., Tegar Priskadana Putra, M.Ds., dan Faiz Aulia Rahman, S.Si.
Dalam pelatihan tersebut, para guru diperkenalkan pada konsep game-based learning, yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan pengalaman bermain dengan proses memahami materi pelajaran. Pendekatan ini mendorong siswa belajar melalui pengalaman langsung (experiential learning) dan pembelajaran tematik (tangential learning).
Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga dilatih untuk menggunakan berbagai jenis boardgame yang dibawa langsung dari Bandung, seperti Selada Sains (Selaras dengan Alam), Rubrate!, Math Story: Seri Pahlawan, Jaganima, Seafood, 3EM!, dan Tangled Threads.
Setiap permainan memiliki fokus pembelajaran yang berbeda. Misalnya:
Selada Sains digunakan untuk mengenalkan konsep fisika dasar dalam kehidupan sehari-hari.
Seafood dan Jaganima mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian hewan laut dan darat.
Rubrate! melatih kemampuan berpikir strategis sambil mengenal ekosistem burung cendrawasih.
Tangled Threads mengasah logika dan kemampuan geometri melalui perangkaian gambar dan warna.
3EM! mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit.
Math Story: Seri Pahlawan menggabungkan latihan matematika dengan pengenalan tokoh pahlawan Indonesia.
Pelatihan ini tidak berhenti pada penggunaan boardgame saja. Guru-guru SDN Pulau Rinca juga dibekali kemampuan untuk merancang permainan mereka sendiri sesuai kebutuhan kurikulum dan kondisi kelas. Dengan begitu, metode ini diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan tanpa ketergantungan pada pihak luar.
“Guru mulai melihat bahwa permainan bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk membangun cara berpikir logis, kritis, dan sistematis pada anak-anak,” jelas Yani Suryani.
Program pengabdian masyarakat ITB ini menjadi langkah awal untuk menghadirkan pendidikan yang kreatif dan inklusif bagi anak-anak di Pulau Rinca. Dengan metode pembelajaran yang lebih interaktif, para siswa diharapkan dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan efektif, sekaligus memupuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar mereka.
Editor : Agung Bakti Sarasa