get app
inews
Aa Text
Read Next : Mitigasi Konflik Kesehatan di Kawasan Transmigrasi Prafi, Tim Ekspedisi ITB Gelar Lokakarya

Inovasi Pendidikan ITB di Wilayah 3T, Boardgame Ubah Cara Belajar Siswa SD Pulau Rinca

Senin, 06 Oktober 2025 | 18:50 WIB
header img
Tim pengabdian masyarakat ITB memperkenalkan boardgame pendidikan di SDN 1 Pulau Rinca, NTT. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Inovasi pendidikan berbasis permainan kini hadir hingga ke wilayah 3T. Tim pengabdian masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkenalkan boardgame pendidikan kepada guru dan siswa SDN 1 Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Program ini bertujuan menghadirkan metode pembelajaran interaktif berbasis game-based learning bagi sekolah di daerah terpencil.

“Boardgame merupakan hal baru bagi kami. Baru sekarang kami mendengar boardgame, apalagi digunakan untuk pembelajaran,” ujar Muhammad Tayeb, S.Pd., Kepala Sekolah SDN 1 Pulau Rinca saat pembukaan kegiatan, Rabu (1/10/2025).

Pulau Rinca: Hidup Berdampingan dengan Komodo, Akses Pendidikan Masih Terbatas

Pulau Rinca dikenal sebagai salah satu wilayah konservasi Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat di pulau ini hidup berdampingan dengan Komodo yang berkeliaran bebas di hutan.

Selain menjadi destinasi wisata populer, Pulau Rinca termasuk dalam wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Kondisi ini membuat akses pendidikan dan informasi masih terbatas. Banyak inovasi pembelajaran yang berkembang di Pulau Jawa belum sampai ke guru dan sekolah di Rinca. Meski demikian, semangat guru di SDN 1 Pulau Rinca tetap tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi siswanya.

Kolaborasi Tiga Kelompok Keilmuan ITB Bawa Inovasi ke Rinca

Program pengabdian masyarakat ini merupakan kolaborasi antara Kelompok Keilmuan Literasi Budaya Visual FSRD ITB, Kelompok Keilmuan Komunikasi Visual dan Multimedia FSRD ITB, serta Kelompok Keilmuan Fisika dan Teknologi Material Maju FMIPA ITB.

Tim yang hadir terdiri atas Yani Suryani, M.Hum. sebagai ketua tim, bersama Dr. Tri Sulistyaningtyas, M.Hum., Dr. Alvanov Zpalanzani, MM., Prof. Dr. Fatimah Arofiati Noor, Sira Kamila Dewanti Amalia, M.Hum., Tegar Priskadana Putra, M.Ds., dan Faiz Aulia Rahman, S.Si.

Kegiatan berlangsung pada 1–4 Oktober 2025, diawali dengan workshop bagi guru SDN 1 Pulau Rinca untuk mengenalkan konsep boardgame sebagai media pembelajaran. Dalam sesi tersebut, guru diperkenalkan pada konsep experiential learning dan tangential learning, dua pendekatan yang menekankan pada pengalaman dan topik kontekstual agar siswa lebih mudah memahami materi.

Tujuh Boardgame Edukatif Dikenalkan, dari Sains hingga Sejarah

Ada tujuh permainan edukatif yang dibawa tim ITB dari Bandung, yaitu:
Selada Sains (Selaras dengan Alam), Rubrate!, Math Story: Seri Pahlawan, Jaganima, Seafood, 3EM!, dan Tangled Threads.

Permainan ini dirancang untuk membantu guru mengajarkan berbagai mata pelajaran seperti sains, fisika, matematika, sejarah, hingga literasi lingkungan secara menyenangkan.

Salah satu permainan utama, Selada Sains, menggunakan papan Peta Pulau Rinca dan 48 kartu misi yang berisi pertanyaan tentang fisika dasar, mulai dari fluida, mekanika, optik, hingga magnet dan listrik. Setiap pemain memiliki karakter unik seperti Komi si Komodo, Sava Penjelajah Savana, Rafi, Atmo, Rani, dan Bahar.

Menariknya, metode pengambilan langkah dalam permainan tidak lagi menggunakan “hom pim pa”, melainkan “Pancasila Lima Dasar”, yang mengajarkan nilai kebersamaan sejak dini.

Belajar Sains Lewat Permainan yang Menyenangkan

Melalui permainan Selada Sains, siswa belajar tentang hubungan manusia dengan alam secara kontekstual. Selain itu, permainan Seafood dan Jaganima mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian hewan, sedangkan 3EM! membantu siswa memahami cara mencegah penyakit demam berdarah.

Permainan Rubrate! memperkenalkan jenis-jenis burung dan melatih strategi serta kerja sama. Sementara Math Story: Seri Pahlawan mengajarkan sejarah dan logika matematika, dan Tangled Threads mengasah kemampuan berpikir geometris serta kreativitas melalui visual dan warna.

“Setelah ini, pembelajaran kami tidak hanya mengacu pada presentasi materi seperti biasanya. Kami bisa menerapkan permainan ini agar belajar jadi menyenangkan,” tutur Pak Tayeb saat penutupan acara.

Anak-anak Pulau Rinca Antusias, Boardgame Jadi Jembatan Literasi Sains

Para siswa terlihat sangat antusias selama permainan berlangsung. Mereka aktif menjawab pertanyaan dan mampu menjelaskan kembali materi yang dipelajari melalui refleksi di akhir sesi.

Boardgame terbukti mampu meningkatkan literasi sains sekaligus mengasah berpikir kritis, strategis, dan kolaboratif. Melalui pendekatan ini, anak-anak Pulau Rinca tidak hanya belajar teori, tetapi juga memahami penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Pemberian boardgame oleh tim ITB menjadi langkah nyata dalam pemerataan inovasi pendidikan di wilayah 3T, sekaligus menginspirasi sekolah lain untuk menerapkan pembelajaran berbasis permainan (game-based learning) di Indonesia.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut