Cegah Keracunan, Erwan Setiawan Ancam Tutup SPPG Tanpa Sertifikat SLHS

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jawa Barat bakal segera dikumpulkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dalam waktu dekat.

Baca Juga

Wagub Jabar Dorong Inovasi Pelayanan Adminduk, Tekankan Percepatan Akta Bayi Baru Lahir

Langkah ini bertujuan memperkuat standar pelayanan gizi di masyarakat sekaligus memastikan seluruh SPPG memiliki ahli gizi dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, mengungkapkan hal tersebut usai menghadiri acara Adminduk Prima di Gedung Sate, Rabu (8/10/2025).

Baca Juga

Wagub Erwan: Rencana Kerja DPRD Jabar 2025 Harus Berjalan Efektif

“Di Jawa Tengah semua SPPG dan ahli gizi sudah dikumpulkan untuk mendapatkan arahan langsung dari Kepala BGN. Hari ini giliran Jawa Timur, dan selanjutnya akan segera menyusul Jawa Barat,” ujar Erwan.

Baca Juga

Jabar Dorong Pengesahan RUU Keamanan Siber, Waspada 9 Serangan Tiap Detik

Menurut Erwan, pihaknya kini tengah menyiapkan lokasi pelaksanaan pertemuan besar tersebut.

Ia menyebut kegiatan akan digelar di tempat outdoor karena jumlah peserta diperkirakan mencapai 7.500–8.000 orang.

Baca Juga

Erwan Setiawan: Kirab Budaya HUT Jabar Tunjukkan Semangat Cinta Budaya

“Kita sedang mencari lokasi yang bisa menampung ribuan orang, karena tidak ada gedung indoor di Bandung yang cukup besar. Jadi rencananya diadakan di luar ruangan,” katanya.

Baca Juga

Jawa Barat Tak Masuk Daftar Provinsi Layak Anak, Wagub Buka Suara

Erwan menegaskan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memastikan seluruh SPPG di Jawa Barat memenuhi standar kelayakan.

Pasalnya, hingga kini baru sekitar 10–20 persen SPPG yang memiliki sertifikat SLHS.

“Sekarang semua SPPG wajib punya sertifikasi SLHS. Kalau masih ada yang belum, nanti saat dikumpulkan wajib mengurusnya,” tegas Erwan.

Ia menambahkan, pemerintah akan menindak tegas SPPG yang tidak memenuhi ketentuan tersebut.

“Kalau ada SPPG yang tidak punya sertifikasi atau tidak memiliki ahli gizi, maka akan ditutup operasionalnya. Ini demi keamanan masyarakat agar tidak ada lagi kasus keracunan,” pungkasnya.

Editor : Rizal Fadillah