Dirpam Intel Ditjenpas: Pemasyarakatan Berdayakan WBP untuk Ketahanan Pangan Nasional

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Direktur Pengamanan dan Intelijen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirpam Intel Ditjenpas) Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja melakukan kunjungan mendadak ke Rutan Kelas I Bandung atau Rutan Kebonwaru, Jalan Jakarta, Kota Bandung.
Kedatangan Dirpam Intelijen Ditjenpas Kombes Pol Tatan Dirsan pada Sabtu 11 Oktober 2025 petang itu disambut Karutan Kelas I Bandung Mashuri Alwi.
Dalam kunjungannya, Dirpam Intel Ditjenpas Kemenimipas memberikan pengarahan kepada seluruh jajaran pegawai rutan. Kombes Pol Tatan juga mengecek kamar hunian WBP dan tahanan Rutan Kebonwaru.
"Saya minta seluruh pegawai rutan, harus memahami arahan terkait keamanan dan tata tertib yang harus dijalankan sesuai SOP," kata Dirpam Intel Ditjenpas.
Seusai pengecekan, Kombes Pol Tatan memberi pesan kepada WBP dan tahanan agar tidak melakukan pelanggaran terkait keamanan dan ketertiban di Rutan Kebonwaru.
"Patuhi segala aturan di rutan, tidak melakukan pelanggaran dan tertib, serta ikuti pembinaan secara berkala," ujar Kombes Pol Tatan.
Kombes Tatan menuturkan, pemasyarakatan serius melakukan pemberdayaan terhadap WBP dan tahanan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurut Kombes Tatan, 54 persen lahan tidur di lingkungan pemasyarakatan seluruh Indonesia dapat dioptimalkan untuk menjadi sarana pemberdayaan warga binaan di bidang ketahanan pangan.
"Pemanfaatan lahan tidur secara terus menerus di berdayakan yang pada akhirnya seluruh lahan pemasyarakatan dapat dikelola oleh masing-masing lapas, rutan, dan LPP dengan memberdayakan warga binaan," tutur Kombes Tatan.
Dirpam Intel Ditjenpas menegaskan, pembinaan yang baik akan berkorelasi positif terhadap kondisi keamanan dan ketertiban di lapas, rutan, LPKA, dan Bapas.
Program ketahanan pangan nasional yang tertuang dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan ditindaklanjuti oleh 13 program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto.
"Ini momentum bagi pemasyarakatan untuk mengarahkan warga binaan menjadi bagian pentimg warga negara yang berjuang untuk swasembada pangan nasional dengan memanfaatkan lahan yang ada," ucapnya.
Warga binaan, ujar Kombes Tatan, diarahkan untuk menjadi pelaku aktif dalam ketahanan pangan dengan memaksimalkan lahan-lahan tidur di lingkungan pemasyarakatan.
"Tentu, mereka diberikan bekal keterampilan dan pendampingan, sebelum akhirnya terjun mengolah lahan-lahan agar produktif untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar Kombes Tatan.
Karutan Kelas I Bandung Mashuri Alwi menegaskan, jajaran petugas, WBP, dan tahanan harus memiliki integritas tinggi.
"Saya tegaskan integritas harus dijunjung tinggi, mulai sekarang tak ada lagi pungli (pungutan liar), baik untuk kunjungan, PB, atau CB. Jika ada oknum petugas di Rutan Kelas I Bandung meminta pungli silakan lapor ke saya, " tegas Karutan Mashuri Alwi.
Karutan juga memberikan motivasi kepada ribuan WBP dan tahanan, bahwa mereka bukan penjahat. "Kalian bukan penjahat. Kalian hanya orang yang tersesat lalu kami arahkan agar tidak tersesat dengan memberikan pembinaan maksimal agar bisa digunakan saat kembali ke masyarakat kelak," ujar Mashuri Alwi.
Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Rutan Kelas I Bandung I Gusti Bagus Widya Putra mengatakan, pascakedatangan Dirpam Intel Ditjenpas Kombes Pol Tatan Dirsan, jajaran akan terus menguatkan pesan yang disampaikan baik ke WBP maupun seluruh petugas jaga rutan.
"Pesan dari Dirpam Intelijen Ditjenpas akan terus kami sampaikan, sebagai bentuk integritas menjaga Rutan Kebonwaru Bandung bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat," kata Gusti.
Editor : Agus Warsudi