get app
inews
Aa Text
Read Next : Jumlah Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua 54 Siswa, Berpotensi Terus Bertambah

Keracunan MBG di Cisarua KBB Meluas, Korban Capai 345 Siswa dari Tiga Sekolah

Rabu, 15 Oktober 2025 | 14:34 WIB
header img
Sejumlah siswa yang keracunan menu Makan Bergizi Gratis masih mendapatkan perawatan intensif di posko kesehatan SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (15/10/2025). Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Kasus keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus meluas.

Jika sebelumnya hanya terjadi di SMP Negeri 1 Cisarua, keracunan juga dialami oleh siswa di SMK Negeri 1 Cisarua dan SD Garuda Cisarua, yang semuanya dipasok oleh satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Hingga pukul 11.15 WIB, tercatat total keseluruhan korban keracunan mencapai 345 siswa," kata Koordinator Posko Kesehatan di SMPN 1 Cisarua, Aep Kunaefi, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, dari jumlah tersebut sebanyak 285 siswa sudah dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang, sementara sisanya masih dalam perawatan.

Para korban keracunan bukan hanya berasal dari SMPN 1 Cisarua tapi juga dari berapa sekolah lainnya. Khusus hari ini korban didominasi oleh siswa SD dan SMK dan ada juga yang dirujuk ke rumah sakit.

"Ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Lembang, RS Cibabat, dan RS Advent juga masih menerima pasien," ucapnya.

Salah satu orang tua siswa yang anaknya mengalami keracunan Pipit Puspita Ahdiani mengatakan, anaknya yang duduk di kelas 8 SMPN 1 Cisarua  mulai mengeluhkan sakit perut mual dan pusing pada sore harinya.

"Anak saya mengeluh sakit perut, lemas, dan pusing sekitar jam 4 sore, lalu dibawa ke RSUD Lembang untuk mendapatkan perawatan," ucapnya.

Dia nenyebutkan, anaknya jarang mengonsumsi makanan MBG di sekolah. Hanya saja pada hari kejadian, anaknya memakan ayam dari menu MBG sedangkan nasi dan lauk lainnya tidak disentuh.

Namun setelah itu baru ada pengumuman bahwa makanan MBG tidak boleh dimakan. Tapi informasi itu datang terlambat, karena setelah sebagian anak sudah mengonsumsi menu MBG.

"Saya berharap pemerintah segera mengevaluasi penyedia makanan MBG agar kejadian serupa tidak terus terjadi. Mulai dari pengawasan kebersihan, distribusi, dan kualitas bahan pangan yang disajikan," kata anggota DPRD KBB dari Fraksi Golkar ini. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut