Potato Corner: Daya Tarik Baru Agrowisata Garut, Dorong Keterlibatan Aktif Petani Lokal

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Potato Corner atau Pojok Kentang di Agrowisata Tepas Papandayan, Kabupaten Garut. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan hilirisasi kentang sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal.
Ketua Majelis Syuro PKS, Muhammad Sohibul Iman, menyatakan bahwa pihaknya ingin kentang menjadi salah satu produk unggulan yang diolah lebih lanjut sehingga memberikan manfaat ekonomi lebih besar bagi masyarakat.
“Kita ingin kentang menjadi salah satu unggulan untuk dilakukan hilirisasi dengan berbagai produk yang meningkatkan nilai tambah,” ujar Sohibul Iman, Selasa (21/10/2025).
Sohibul Iman menambahkan, kehadiran Potato Corner di agrowisata ini juga diharapkan dapat menambah daya tarik wisata sekaligus mengajak masyarakat sekitar aktif terlibat dalam pengelolaan pangan.
“Dengan cara seperti ini mudah-mudahan masyarakat di sini mau terlibat dalam aktivitas bertani dan pengelolaan pangan,” ujarnya.
PKS berkomitmen terus melakukan advokasi agar pengembangan hilirisasi kentang berjalan optimal, termasuk mengupayakan berbagai bantuan yang dibutuhkan.
“Kami akan men-scanning dan melihat berbagai bantuan yang mungkin bisa disalurkan di sini. Ke depannya, bukan hanya kentang saja, tapi produk-produk lain di sini juga ingin kita olah lebih jauh,” jelas Sohibul.
Dari pengamatan bersama kepala desa setempat, Sohibul memastikan akses pasar bagi petani kentang di Garut sudah terbuka. Bahkan, ada perusahaan besar yang siap menjalin kontrak dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk produk kentang.
“Tentu goals-nya adalah kesejahteraan masyarakat di sini. Karena dengan nilai tambah produksi berarti masyarakat yang terlibat semakin banyak,” pungkasnya.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Muhammad Agung Sanusi, menyebut Garut sebagai salah satu penghasil kentang terbesar kedua di Indonesia dengan potensi besar untuk dikembangkan.
Agung menambahkan, pengembangan kentang akan didukung penerapan teknologi pertanian seperti klinik tanaman yang berperan dalam pengendalian hama dan perawatan tanaman.
“Klinik tanaman penting dan akan kita perkuat karena rata-rata kentang ini membutuhkan penanaman, pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), dan pemeliharaan yang intensif,” kata Agung.
Selain itu, Agung menegaskan pentingnya fasilitas Bangsal Pascapanen untuk menunjang hilirisasi kentang sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Target Bapak Menteri Andi Amran Sulaiman, hilirisasi adalah hal mutlak dilakukan. Kita tidak dianjurkan langsung mengekspor atau menjual dalam bentuk bahan baku. Tapi ada nilai tambah yang diharapkan dari produk kentang ini,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Fraksi PKS, Iwan Suryawan, menekankan bahwa perhatian khusus dari Kementerian dan DPP terhadap sektor pertanian harus diimbangi dengan peran aktif pemerintah provinsi.
“Kementerian memberikan perhatian khusus kepada sektor pertanian, kemudian DPP juga sama memperhatikan itu. Provinsi harus lebih banyak hadir untuk masyarakat di bidang pertanian ini,” ujarnya.
Iwan menambahkan, kebijakan harus terus mendorong pengembangan pertanian tidak hanya di Garut, tapi juga di daerah lain sesuai potensi masing-masing.
“Insya Allah, dari segi kebijakan kita harus dorong pertanian tidak hanya di Garut, tapi juga daerah lain sesuai potensi wilayah masing-masing,” pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir