get app
inews
Aa Text
Read Next : Bicara di Ajang Teknologi Terbesar Dunia, Ketua Komite Aset Digital Kadin Bahas Soal AI

Mewakili Indonesia di Ajang Teknologi Terbesar Dunia, Ketua APSCI Terima Golden Visa UAE

Kamis, 23 Oktober 2025 | 22:32 WIB
header img
Ketua Asosiasi Provider Smart City Indonesia (APSCI) Raine Renaldi. Foto/Istimewa

BANDUNG,iNews BandungRaya.id - Ketua Asosiasi Provider Smart City Indonesia (APSCI) Raine Renaldi kembali mencatat sejarah di tingkat global.

Setelah tampil sebagai pembicara di GITEX Global, Expand North Star, dan Future.Blockchain Summit 2025, Raine menerima undangan untuk mendapatkan Golden Visa dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE).

Itu menjadi sebuah bentuk pengakuan resmi atas kontribusinya dalam bidang digital economy, blockchain, artificial intelligence (AI), dan smart city development.

Golden Visa UEA merupakan izin tinggal jangka panjang yang diberikan oleh pemerintah UAE kepada individu berprestasi, investor, dan inovator yang dinilai memberi dampak strategis terhadap pembangunan ekonomi dan inovasi negara tersebut.

Penerimanya termasuk pemimpin bisnis global, peneliti, dan tokoh teknologi, yang terpilih melalui jalur undangan resmi dari pemerintah.

Raine kini termasuk dalam jajaran figur dunia yang memperoleh kepercayaan dari pemerintah UAE. Serta menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra penting dalam ekosistem ekonomi digital global.

“Bagi saya, ini bukan sekadar penghargaan pribadi. Ini simbol kepercayaan, bahwa kontribusi dari Indonesia diakui dan dipercaya di panggung global,” ujar Raine dalam keterangan resminya usai menerima penghargaan belum lama ini.

Adapun di ajang GITEX Global 2025, forum teknologi terbesar di dunia yang diselenggarakan oleh Dubai Chamber dan Kementerian Digital UEA, Raine Renaldi tampil bersama puluhan pembicara dan nama-nama besar. Seperti Sam Altman (Founder OpenAI & ChatGPT) dan Reeve Collins (Co-Founder Tether/USDT).

Dalam sesi panel bertajuk “DeDolarization,” Raine membawakan perspektif Indonesia dalam mempersiapkan regulasi dan infrastruktur untuk ekonomi digital berbasis aset dan blockchain.

“Indonesia tidak hanya harus menjadi pengguna teknologi, tapi juga pencipta nilai digital baru melalui tokenisasi, AI, dan integrasi blockchain yang terukur,” ujar Raine dalam pidatonya yang disambut antusias para audiens.

Ia juga memperkenalkan Project Garuda, inisiatif nasional yang memayungi pengembangan aset digital dan tokenisasi berbasis kebijakan nasional, yang disebut-sebut sebagai “lompatan besar menuju ekonomi digital Indonesia.”

Selain GITEX, Raine juga menjadi delegasi resmi dan pembicara di Expand North Star, sebuah forum startup global yang menghadirkan lebih dari 2.000 perusahaan rintisan dari 100 negara.

Dalam forum tersebut, Raine memperkenalkan potensi kolaborasi antara startup teknologi Indonesia dengan ekosistem inovasi di Timur Tengah.

Ia menyoroti peluang besar di sektor AI for Smart Mobility, Energy Transition, dan City Infrastructure, tiga area yang menjadi fokus pengembangan Indonesia ke depan.

“UEA dan Indonesia memiliki visi yang sama - membangun ekonomi berbasis inovasi dan keberlanjutan. Startup menjadi jembatan utama untuk mencapai hal itu,” ujar Raine.

Dalam kesempatan itu pula, Raine menjalin komunikasi bilateral dengan sejumlah tokoh kunci seperti Rafal Rosinski (Under Secretary of State, Ministry of Digital Affairs Polandia) dan Magan Naido (Chief Data Officer, World Food Programme – PBB).

Keduanya menyatakan dukungan untuk kolaborasi dalam bidang transfer teknologi dan standardisasi data smart city di Indonesia.

Dalam rangkaian Future Blockchain Summit 2025, Raine tampil di panel yang membahas “Blockchain for Governance and Sustainable Finance.”

Ia menekankan pentingnya integrasi blockchain dengan tata kelola publik (governance) sebagai kunci menciptakan ekosistem ekonomi yang transparan, efisien, dan akuntabel.

Raine juga memaparkan bagaimana Indonesia menjadi salah satu negara pertama di.Asia Tenggara yang menyiapkan regulasi menyeluruh terkait aset digital dan tokenisasi.

Ia menyoroti peran Kamar Dagang dan Industri (KADIN) serta Komite Aset Digital dalam mengawal agenda kebijakan yang mendorong digital trust dan cross-border collaboration.

“Blockchain bukan hanya soal kripto. Ia adalah sistem kepercayaan baru bagi perdagangan global. Dan Indonesia siap memainkan peran besar di sana,” tegasnya.

Setelah serangkaian kegiatan tersebut, pemerintah UAE melalui Dubai Chamber Digital secara resmi mengundang Raine untuk mendapatkan Golden Visa atas kontribusinya terhadap sektor teknologi dan ekonomi digital.

Program ini dikenal sangat selektif — hanya diberikan kepada individu dengan rekam jejak luar biasa dalam inovasi, penelitian, dan kepemimpinan internasional.

Dengan Golden Visa tersebut, Raine kini memiliki izin residensi jangka panjang di UAE tanpa sponsor lokal, membuka akses untuk menjalin lebih banyak kolaborasi strategis di kawasan Timur Tengah. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut