Meriah! Napak Jagat Pasundan di Milangkala Pangandaran
PANGANDARAN, iNewsBandungRaya.id - Coklat Kita, Napak Jagat Pasundan (NJP) dalam rangka Milangkala ke-13 Pangandaran sukses digelar, Sabtu (15/11/2025). Ribuan Warga dari berbagai usia hadir pada acara tersebut meski diguyur hujan.
Event dengan tema ‘Ngaruat Jagat' yang berlangsung di lapangan Emerson Grand Pangandaran ini, menghadirkan pertunjukan hiburan menarik dari 15 sanggar seni Kota/Kabupaten di Jawa Barat.
Acara kolaborasi dengan beberapa sangar seni di Jawa Barat. Kesenian yang ditampilkan antara lain, Tari Nelayan, Ronggeng Pare, Tanjung, Nampaling, Panen, Badud, Ebeng, Lebon, Amarah Dwi Samboja Tarung Kasarung Ngalenggis.
Kemudian, Rongkah, Jawara Pakidulan, Dewan Sagara dan Ngaruat Jagat. Selain itu juga diisi penampilan meriah dari Ohang & Aep Bancet, Bungsu Bandung, Ega Robot, dan Doel Sumbang. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Pangandaran Citra Pitriyami.

Perwakilan Coklat Kita, Michael Simbar atau disapa Jack mengatakan event NJP kembali digelar setelah sekian lama tidak menghibur masyarakat. Kali ini Coklat Kita hadir berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam rangka Milangkala ke-13 Pangandaran.
“Kita tetap jalan aktivitas, Mungkin besaran event-nya memang baru sekarang setelah sekian lama. Karena ini kan bentuk apresiasi juga dari kita, dari coklat kita untuk sanggar-sanggar yang ada,” kata Jack
Acara menyuguhkan pertunjukan berbeda, dengan menampilkan sanggar-sanggar yang ada di Jawa Barat. Juga penampilan musisi-musisi ternama sunda. Rangkaian acara dari awal hingga akhir mendapatkan respons positif dari penonton. Mereka antusias menyaksikan pertunjukan demi pertunjukan hingga acara usai.
“Coklat Kita ingin acara ini bukan hanya tontonan, tetapi tuntunan untuk menjaga dan mengembangkan seni budaya kita. Kalau bukan kita, siapa lagi?” tegas Jack.
Sementara itu, Yoga dari Enam Creative Communication (6CC) menjelaskan seluruh karya dipusatkan pada Pangandaran sebagai bentuk solidaritas lintas daerah.
“Semua garapan tahun 2025 mengangkat tema Pangandaran. Kami ingin menunjukkan seniman Jawa Barat saling dukung tanpa sekat daerah,” ujar Yoga.
Yoga mengungkapkan dengan melibatkan ratusan seniman, puncak acara digelar di panggung superbesar berdimensi 12 x 16 meter ditambah ekstensi lidah panggung 4 hingga 5 x 12 meter.
“Kebutuhannya berbeda dari tahun sebelumnya karena ini bukan garapan satu sanggar, tetapi penggabungan banyak sanggar sekaligus,” ungkap Yoga.
Sementara Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, yang ikut menyaksikan Napak Jagat Pasundan menyampaikan apresiasi pada perhelatan tersebut.
“Kegiatan ini mendorong generasi muda mencintai dan merawat seni budaya tradisional. Saya berharap acara seperti ini bisa menjadi agenda tahunan,” ucapnya.
Menjelang penutupan, Musisi legendaris Doel Sumbang Lewat lagu “Pangandaran”, ia mengajak penonton bernostalgia sambil merayakan ikatan batinnya dengan daerah tersebut.“Acara ini selalu menyenangkan. Tata panggung, cahaya, dan suaranya luar biasa,” katanya. Ia juga menyebut banyak karyanya terinspirasi oleh Pangandaran, termasuk single “Seblu”.
Pagelaran Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ngaruat Jagat kembali menguatkan bahwa seni tradisi Sunda tidak pernah redup.
Perhelatan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang penyatu masyarakat dan perayaan kebanggaan budaya lokal sebuah hadiah berharga bagi Pangandaran di usia ke-13. (*)
Editor : Abdul Basir