get app
inews
Aa Text
Read Next : Peringati World Rabies Day, Dispernakan KBB Gelar Edukasi dan Vaksinasi Gratis ke HPR

Peternak di KJA Diminta Waspada Kematian Massal Ikan Akibat Fenomena Upwelling

Jum'at, 21 November 2025 | 17:27 WIB
header img
Peternak ikan KJA di Waduk Saguling dan Wadul Cirata, KBB, diimbau tidak dulu menebar benih ikan dan segera mengangkat ikan siap panen agar terhindar dari kematian massal ikan akibat cuaca ekstrem saat ini. Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Peternak ikan keramba jaring terapung (KJA) di Waduk Saguling dan Waduk Cirata diminta untuk menunda masa tanam.

Pasalnya saat ini kondisi cuaca ekstrem sedang terjadi dimana hujan turun setiap hari yang dapat menyebabkan tumbuh kembang ikan tidak maksimal bahkan hingga kematian ikan.

"Saat ini masuki periode rawan kematian massal ikan yang berlangsung selama lima bulan, dari November hingga Maret 2026. Jadi sebaiknya jangan dulu menebar benih ikan," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dindin Rustandi, kepada wartawan.

Atas kondisi itu, pihaknya mengimbau para peternak ikan KJA di perairan Waduk Saguling dan Cirata KBB agar menghentikan sementara kegiatan budidayanya.

Jika menebar benih ikan pada saat fenomena cuaca ekstrem seperti sekarang, justru akan semakin memperparah potensi kerugian bagi para peternak.

"Ini sudah jadi siklus setiap tahun, jadi kami rasa para peternak ikan sudah melakukan antisipasi," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menyebarkan rekomendasi dan tata cara teknis penanganan bangkai ikan kepada para peternak melalui penyuluh di setiap kecamatan.

Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat apabila terjadi kematian massal.

Salah satu fenomena yang menjadi perhatian, lanjut Dindin, adalah umbalan atau upwelling, yaitu naiknya air dari dasar waduk ke permukaan yang membawa senyawa beracun.

Ia menjelaskan, fenomena ini sering terjadi pada musim hujan dan dapat menyebabkan kematian ikan secara serentak.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, fenomena upwelling sudah terjadi di Waduk Cirata pada bulan Oktober lalu. Meskipun jumlah kematian ikan belum signifikan, kami tetap mengimbau para peternak untuk waspada," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menekankan pentingnya penanganan yang tepat terhadap ikan yang mati akibat upwelling. Ikan yang masih hidup harus segera dipisahkan dari yang mati dan dirawat kembali.

Sementara itu, bangkai ikan harus segera diangkat dari perairan dan tidak dibuang atau dibiarkan begitu saja.

"Jika jumlah bangkai ikan sangat banyak, langkah paling efektif adalah dengan menguburnya," ucapnya.

Dindin melanjutkan, para peternak ikan KJA juga diminta agar segera memanen ikan yang sudah siap panen. Supaya bisa terselamatkan dan terhindari dari kematian massal akibat upwelling.

"Juga terhindari dari pencemaran perairan akibat banyaknya ikan yang mati dan belum sempat diangkat dan dikubur," pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut