Selidiki Kematian Mendadak Belasan Sapi, Dispernakan KBB Ambil Sampel Darah untuk Uji Lab

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Petugas Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengambil sampel darah sapi.
Hal tersebut dilakukan saat investigasi lapangan terkait fenomena kematian mendadak sapi yang dialami oleh sejumlah peternak di Kecamatan Lembang.
Mereka melakukan pengecekan kondisi kandang, mengambil sampel makanan, darah, dan meminta keterangan dari para pemilik sapi.
Usai kejadian belasan sapi perah yang mati mendadak usai terjangkit penyakit aneh yang belum diketahui penyebabnya.
"Kami mendatangi beberapa kandang sapi milik peternak di wilayah Desa Cikahuripan, untuk merespons laporan adanya kematian mati mendadak sapi milik sejumlah peternak," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dispernakan KBB, Acep Rohimat saat ditemui usai memeriksa sejumlah sapi perah di Desa Cikahuripan, Jumat (25/7/2025).
Pada kegiatan investigasi ini pihaknya selain mengambil sejumlah sampel dan memeriksa secara langsung kondisi kandang, juga ingin mengetahui kronologis atau tanda-tanda sebelum sapi-sapi itu mati untuk mendapatkan gambaran yang utuh.
Adapun secara umum, ternak yang dilihat semua dalam kondisi sehat. Hal ini terlihat dari perilaku makan yang masih normal dan kondisi fisik, seperti hidung yang masih basah dimana menandakan tidak ada gejala demam atau gejala Penyakit Mulut Kuku (PMK).
"Kalau melihat kondisi sapi yang lain sehat, meskipun untuk kondisi kandang ada beberapa catatan yang harus jadi perhatian peternak," ucapnya.
Sementara terkait penyebab pasti kematian belasan sapi itu, lanjut Acep, pihaknya telah melakukan pemeriksaan fisik secara visual dan mengambil sampel darah untuk diuji di laboratorium.
"Kami sebagai dokter hewan tidak bisa menebak penyebab penyakit tanpa hasil lab yang valid. Perkiraan hasil lab akan keluar sekitar satu minggu ke depan. Terus meski ini terjadi dan di laporkan di beberapa titik, belum bisa dikategorikan sebagai wabah," terangnya.
Pada kesempatan tersebut dirinya juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kandang.
Sebab salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan ternak adalah biosekuriti kandang.
"Peternak diimbau agar segera melapor jika mendapati ternaknya menunjukkan gejala sakit. Lalu, hewan yang sakit harus segera dipisahkan dari yang sehat untuk mencegah penularan penyakit," pungkasnya.
Seperti diketahui fenomena penyakit misterius menyerang belasan sapi hingga menyebabkan kematian di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Tercatat dalam 3 bulan terakhir ada sekitar 16 sapi mati karena terjangkit penyakit misterius tersebut.
Para peternak sapi tidak mengetahui penyakit yang menyerang sapi mereka karena gejalanya berbeda dengan Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang sebelumnya pernah mewabah. (*)
Editor : Rizki Maulana