Investasi Ekraf Melambung 66 Persen, Pemerintah Siapkan KUR Rp10 Triliun untuk Intelektual Properti
“Ya, tentu dorongannya adalah dengan pelatihan-pelatihan termasuk juga mendampingi untuk mendapatkan pekerjaan juga dari akses permodalan. Saat ini pemerintah juga telah memberikan kuota untuk mendapatkan KUR khusus dari kekayaan intelektual, dari industri kreatif begitu,” jelasnya.
Tantangan Globalisasi dan Kualitas Developer Dunia
Di sisi praktisi, Chief Executive Officer Dicoding, Narenda Wicaksono mengungkapkan bahwa pelatihan BDD 2025 berfokus pada tiga jalur yakni Mobile Development, Full Stack Development, serta Artificial Intelligence dan Data Science. Fokus ini sejalan dengan aplikasi sebagai subsektor dengan investasi terbesar.
Narenda menggarisbawahi tantangan terbesar ekonomi digital Indonesia adalah kemampuan untuk go global.
"Industri aplikasi bersifat universal pengguna di seluruh dunia sudah merasakan standar aplikasi terbaik, sehingga para pengembang di Indonesia harus memiliki kompetensi yang mampu bersaing secara global. Kita harus mencetak developer dengan kualitas dunia, bukan hanya kualitas lokal," tegas Narenda.
Lulusan BDD diharapkan mampu membangun jejaring, mentransfer pengetahuan, melahirkan startup, atau bahkan bergabung dengan perusahaan multinasional.
Jawa Barat: Kontributor Raksasa dan Ekosistem Maju
Potensi dahsyat industri kreatif juga diakui oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman. Ia menyebut bahwa kontribusi Ekraf Jabar mencapai 20,73 persen dari PDB Nasional Ekraf, atau sekitar Rp310 triliun secara kuantitatif.
Dari sisi pelaku, jumlahnya menembus 6,2 juta orang, atau 20 persen dari total pelaku Ekraf nasional.
Editor : Agung Bakti Sarasa