Rayakan Milad ke-37, Bikers Brotherhood MC Perkuat Komitmen Budaya, Sosial, dan Seni
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Tahun ini, Bikers Brotherhood MC (BBMC) Indonesia merayakan milad ke-37. Di usia 37 tahun itu, BBMC Indonesia menguatkan komitmen nilai-nilai persaudaraan, budaya, dan seni.
Perayaan HUT ke-37 BBMC Indonesia dengan tema “Rhythm of the Road”, berlangsung meriah di Lapang Pussenif Kota Bandung, Sabtu (22/11/2025). Perhelatan tahun ini dirancang sebagai ruang bagi edukasi budaya dan kontribusi sosial.
Wakil Ketua atau Commander BBMC Indonesia Angdres mengatakan, tema itu dipilih untuk mengangkat kembali esensi organisasi yang telah berdiri selama 37 tahun. BBMC memiliki tanggung jawab melestarikan seni dan budaya disamping menggeluti dunia otomotif.
"Kami ingin menonjolkan nilai-nilai persaudaraan, budaya, dan seni. Jadi bukan hanya soal dunia otomotif atau sekadar main motor, tetapi bagaimana seni, budaya, dan nilai persaudaraan dijalankan," kata Angdres.
Angdres menyatakan, lima asas organisasi BBMC Indonesia yaitu Brotherhood (Persaudaraan), Loyal (Kesetiaan), Respect (Kehormatan), Hunter, dan Pride (Kebanggaan) yang menjadi pijakan utama dalam aktivitas komunitas yang kini semakin berkembang dan melibatkan masyarakat luas.
"Milad ke-37 mencatat antusiasme besar dengan kehadiran sekitar 900 klub motor dan komunitas. Peserta datang dari berbagai wilayah, seperti, Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga sejumlah negara di Asia," ujar Angdres.
"Kami ingin memberikan contoh kepada grup atau komunitas lain bahwa kami menjunjung asas dan nilai persaudaraan," tuturnya.
Angdres menegaskan, dengan menguatkan unsur budaya, acara dibuka dengan prosesi khusus yang diperkenalkan oleh Ketua Kepala Pertama BBMC. Bahkan dalam prosesi itu, dibawa 10 pataka yang menjadi simbol seni dan budaya.
"Pataka tersebut menjadi pengingat sejarah hubungan antara Jawa Timur dan Jawa Barat, termasuk warisan Majapahit dan Pajajaran," ucap Angdres.

Selain itu, BBMC juga menampilkan pertunjukan wayang kertas atau wayang Tiongkok, sebuah seni yang jarang ditampilkan di ruang publik. Pertunjukan wayang pun menjadi magnet bagi peserta yang membawa keluarga terutama anak-anak.
"Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat. Ada banyak jenis wayang seperti golek dan kulit. Yang kami tampilkan adalah karya budayawan Sunda yang kami rangkul," ujar Angdres.
Selain menonjolkan budaya dan persaudaraan, acara tersebut juga dirancang untuk memberi dampak ekonomi bagi warga sekitar.
Puluhan tenant UMKM dilibatkan untuk menjual berbagai produk lokal, sementara tenant lain menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis oleh tenaga medis yang merupakan anggota komunitas.
"Ada pula tenant yang menjual perlengkapan dan spare part motor. Semua ini kami hadirkan agar acara berjalan lengkap dan memberi manfaat seluas-luasnya," tegas Angdres.
Menurut Angdres, BBMC menargetkan menjadi komunitas yang berdampak sosial di usia 37 tahun ini. Jika sebelumnya aktivitas lebih terfokus pada otomotif, kini mereka memperluas kiprah melalui berbagai program kemasyarakatan.
"Kami ingin memperlihatkan bahwa anak motor bisa berbuat kebaikan dan berkontribusi secara sosial. Karena itu kami merangkul masyarakat untuk melihat langsung bagaimana kami beraktivitas," pungkas Angdres.
Editor : Agus Warsudi