get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus DBD di Bandung Barat Banyak Menyerang Kalangan Produktif Usia 15-44 Tahun

Hingga November 2025, Tiga Warga Bandung Barat Meninggal Akibat DBD

Senin, 24 November 2025 | 19:21 WIB
header img
Warga KBB harus waspada penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD) sebab nyamuk aedes aegypti sudah memakan korban. Foto ilustrasi: Pixabay

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Tiga warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Hingga akhir November 2025, Dinas Kesehatan KBB mencatat total ada 1.501 warga yang terinfeksi DBD sejak Januari 2025.

Angka tersebut menghasilkan case fatality rate (CFR) sebesar 0,2 persen, sementara insidens rate (IR) atau dialami 88 orang dari 100.000 penduduk.

“Dari jumlah total itu ada tiga yang meninggal dunia karena DBD hingga November 2025 ini," kata Plt Sekretaris Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan saat dihubungi, Senin (24/11/2025).

Dijelaskannya, pola penyebaran DBD masih cukup masif, sehingga kewaspadaan dan upaya pencegahan harus terus ditingkatkan.

Kasus DBD di Kabupaten Bandung Barat tercatat fluktuatif sepanjang tahun. Pada Januari, terdapat 189 kasus, disusul 152 kasus pada Februari dan 143 kasus pada Maret.

Jumlah kasus berangsur menurun pada April dengan 130 kasus, namun kembali naik pada Mei menjadi 145 kasus.Pada Juni, tercatat 123 kasus dengan satu kematian.

Kasus kembali meningkat pada Juli menjadi 169 kasus dan kembali naik pada Agustus menjadi 172 kasus dengan dua kematian tambahan.

Memasuki September, jumlah kasus berada di angka 149, dan pada Oktober tercatat 129 kasus.

Menurut Nurul, bahwa puncak peningkatan kasus terjadi pada awal dan pertengahan musim hujan.

“Saat musim hujan, populasi nyamuk Aedes Aegypti cenderung meningkat, makanya kasus DBD melonjak,” ucapnya.

Adapun tiga kecamatan tercatat memiliki jumlah kasus tertinggi. Kecamatan Cililin menempati posisi pertama dengan 235 kasus, disusul Cihampelas dengan 162 kasus, dan Sindangkerta dengan 132 kasus.

Dari sisi jenis kelamin, penderita laki-laki mendominasi dengan 798 kasus, sementara perempuan tercatat sebanyak 703 kasus. Dilihat dari golongan umur, kelompok usia produktif 15–44 tahun paling banyak terdampak dengan 625 kasus.

Sementara kelompok usia 5–14 tahun menyusul dengan 358 kasus. Adapun kelompok usia 1–4 tahun mencatat 174 kasus, usia di atas 44 tahun sebanyak 272 kasus, dan bayi di bawah satu tahun sebanyak 17 kasus.

Merujuk data ini, risiko terjangkitnya DBD merata pada semua kelompok umur. “Kami mengimbau masyarakat rutin melakukan 3M Plus. Menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mengubur barang bekas," pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut