get app
inews
Aa Text
Read Next : Waduh! Kasus DBD di Sumedang Naik Signifikan, 7 Orang Meninggal

Kasus DBD di Bandung Barat Banyak Menyerang Kalangan Produktif Usia 15-44 Tahun

Rabu, 12 Maret 2025 | 14:22 WIB
header img
Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Ridwan Abdullah Putra. Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Masyarakat usia produktif di Kabupaten Bandung Barat (KBB) banyak yang terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Hal itu diketahui berdasarkan data dari Dinas Kesehatan KBB yang hingga 12 Maret 2025 mencatat total ada 332 kasus DBD. Dari jumlah itu sebagian besarnya adalah menyerang kalangan usia produktif.

"Kasus DBD paling banyak terjadi pada rentang usia 15-44 tahun dengan total 141 kasus hingga bulan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Ridwan Abdullah Putra saat ditemui di Ngamprah, Rabu 12 Maret 2025.

Kemudian lanjut Ridwan, berdasarkan kelompok usia kasus DBD juga paling banyak terjadi pada rentang usia 5 - 14 tahun 85 kasus, usia di atas 44 tahun 64 kasus, usia 1 - 4 tahun 35 kasus, dan usia di bawah 1 tahun 7 kasus.

Sementara dari aspek sebaran jenis kelamin, jumlah penderita laki-laki sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan, dengan 174 kasus laki-laki dan 158 kasus perempuan.

Ridwan mengatakan, kasus DBD setiap tahunnya selalu menjadi perhatian pihaknya. Adapun untuk tahun ini jika melihat laporan per bulan, jumlah kasus DBD menunjukkan tren penurunan yang signifikan.

"Tren kasusnya menurun di Bulan  Maret 2025 ini dan kabar baiknya tidak ada laporan kematian akibat penyakit ini," ucapnya.

Dia menuturkan, pada Januari 2025, terdapat 172 kasus yang kemudian sedikit menurun menjadi 150 kasus di Februari. Sementara itu, hingga pertengahan Maret 2025, hanya terdapat 10 kasus yang dilaporkan.

Beberapa kecamatan di KBB mencatat jumlah kasus DBD yang lebih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya. Yakni ada di tiga kecamatan dengan kasus terbanyak adalah Cililin 62 kasus, Cihampelas 43 kasus, dan Cikalongwetan 36 kasus.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran DBD, terutama dengan memperkuat program 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang).

Serta menambahkan tindakan pencegahan seperti penggunaan obat anti nyamuk dan fogging di daerah rawan.

Pemerintah daerah juga mengajak warga untuk aktif dalam Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mencegah lonjakan kasus, terutama di saat musim penghujan dengan intensitas tinggi seperti sekarang.

"Meskipun kasus DBD di Bandung Barat mengalami penurunan di bulan ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan selalu menjaga kebersihan lingkungan," pungkasnya. (*)

Data kasus DBD di KBB hingga 12 Maret 2025

* Total penderita 332 kasus

Januari : 172 kasus

Februari : 150 kasus 

Maret : 10 kasus

* Sebaran kecamatan :

Cililin : 62 kasus

Cihampelas : 43 kasus

Cikalongwetan : 36 kasus

* Berdasarkan jenis kelamin :

Laki-laki : 174 kasus

Perempuan : 158 kasus

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut