Kesejahteraan Guru Dinilai Minim, Legislator Desak Revisi Aturan 'Tugas Tambahan'
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam momen Hari Guru Nasional, komitmen untuk meningkatkan martabat para pendidik kembali ditegaskan.
Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief, menyoroti pentingnya memperkuat sistem pendidikan nasional sekaligus memastikan guru mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Ia menekankan bahwa guru adalah fondasi utama kemajuan bangsa, sehingga peningkatan kualitas hidup mereka harus menjadi prioritas.
Pengalaman panjangnya di dunia pendidikan membuatnya memahami betul dinamika yang dihadapi guru, baik terkait kesejahteraan maupun beban kerja.
Dorongan Revisi Frasa Kesejahteraan Guru dalam RUU Sisdiknas
Dalam pembahasan RUU Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas), salah satu titik perhatian adalah rumusan tentang hak guru dalam memperoleh penghasilan.
Habib menilai frasa “di atas kebutuhan hidup minimum” terlalu rendah dan tidak mencerminkan penghargaan negara terhadap profesi guru.
Ia mendorong perubahan menjadi “penghasilan yang layak di atas kebutuhan minimum”, agar kesejahteraan guru punya landasan hukum yang jelas dan tidak hanya sekadar memenuhi batas minimum hidup.
Menurutnya, standar minimum berpotensi mengerdilkan martabat profesi yang perannya sangat strategis dalam membentuk karakter bangsa.
Tuntutan Kejelasan Frasa “Tugas Tambahan” untuk Hindari Beban Berlebih
Sorotan lain tertuju pada ketentuan mengenai “tugas tambahan” bagi guru. Frasa tersebut dinilai terlalu luas dan berpotensi menambah beban non-pedagogis yang tidak relevan dengan tugas utama guru dalam mengajar dan membimbing murid.
Habib menilai perlu ada batasan yang jelas mengenai apa saja yang termasuk “tugas tambahan”, agar guru tidak terjerat tanggung jawab administratif yang menggerus waktu mereka untuk mengajar maupun mengembangkan kompetensi.
Kejelasan regulasi dinilai penting untuk menjaga profesionalisme guru tetap terfokus pada fungsi inti mereka.
Apresiasi untuk Guru sebagai Pahlawan Peradaban
Di tengah pembahasan regulasi, Habib Syarief mengajak seluruh masyarakat memberikan penghormatan kepada para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Dari desa hingga kota, guru telah menjadi pelita yang menuntun jutaan anak bangsa menuju masa depan.
Ia menegaskan kembali komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan, perlindungan profesi, dan penghargaan layak bagi guru di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari upaya mewujudkan pendidikan nasional yang maju dan merata.
Editor : Rizal Fadillah