1,63 Juta Lulusan Menganggur, Pemerintah Gaspol Transformasi SMK Jadi Inkubator Talenta Global
1,63 Juta Lulusan SMK Belum Bekerja, Transformasi Jadi Urgensi Nasional
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran, Leontinus Alpha Edison, mengungkapkan bahwa tingginya jumlah lulusan SMK yang belum terserap dunia kerja menjadi alasan utama program transformasi ini harus dipercepat.
“Tugas kami bukan sekadar membuka akses pasar, tetapi memastikan supply dan demand bertemu pada kualitas yang sama. Transformasi SMK diharapkan menghasilkan satu juta talenta global terampil,” kata Leon.
Menurutnya, workshop diadakan untuk memetakan tantangan nyata di lapangan sekaligus menyusun langkah prioritas dalam revitalisasi kurikulum dan penguatan kompetensi berdasarkan kebutuhan industri.
Tiga Pilar Transformasi SMK Go Global
Leon menjelaskan bahwa workshop ini mengusung tiga fokus utama yang menjadi kunci keberhasilan transformasi SMK:
1. Peluang Pasar Global
Kepala Sekolah diberikan pemahaman mengenai besarnya peluang kerja bagi lulusan SMK, terutama kebutuhan Specified Skilled Worker (SSW) di Jepang dan negara maju lainnya.
“Kami ingin lulusan SMK menjadi kontributor utama pencapaian target nasional 1 juta PMI terampil,” ujar Leon.
2. Standar dan Kualitas Kompetensi
Leon menegaskan pentingnya penyelarasan kompetensi lulusan SMK dengan standar internasional. Revitalisasi dilakukan melalui:
Pelatihan teknis berbasis industri
Penguatan bahasa asing
Sertifikasi internasional
Peningkatan soft skill
Kepala sekolah didorong merumuskan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri global.
3. Pelindungan dan Keamanan PMI Terampil
Aspek pelindungan tetap menjadi prioritas utama pemerintah dalam penempatan tenaga kerja ke luar negeri.
“Workshop ini memberikan pemahaman agar lulusan tidak menjadi korban penempatan non-prosedural, penipuan online, atau risiko TPPO,” tegas Leon.
Editor : Rizal Fadillah