Intoleransi Bisa Muncul Jelang Nataru, Wagub Jabar Minta Polisi Perketat Pengamanan Rumah Ibadah
BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Aparat kepolisian diminta mengantisipasi kemungkinan gangguan kamtibmas yang muncul menjelang Natal dan Tahun Baru.
Salah satu yang dikhawatirkan adalah adanya teror terhadap rumah ibadah oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab dengan tujuan merusak harmonisasi kerukunan umat beragama.
"Menjelang momen Natal dan Tahun Baru ini, saya sampaikan ke Pa Kapolda Jabar, selain jalur wisata, pengamanan rumah ibadah juga harus diperketat," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan saat ditemui di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (19/12/2025).
Erwan menyampaikan peringatan tersebut mengingat sempat ada penemuan benda yang mencurigakan dan diduga sebagai bom di depan Pasar Kosambi, Kota Bandung.
Oleh karena itu dibutuhkan kewaspadaan dari semua pihak untuk menjaga kamtibmas. Apalagi ancaman terorisme dan intoleransi di Jawa Barat cukup tinggi dan membutuhkan perhatian serius.
Faktanya, lanjut Erwan, pekan lalu dirinya baru saja mencabut baiat terhadap 280 orang mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII). Itu artinya potensi dan upaya memecah belah bangsa melalui paham radikal bisa muncul.
"Ya kita harus mewaspadai ancaman dan gerakan radikal yang bisa mengganggu persatuan di masyarakat," tandasnya.
Menurutnya amanat untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif selama Nataru sudah disampaikan ke pemerintah daerah melalui rapat koordinasi lintas sektoral bersama Kapolda Jabar.
Ia pun menegaskan, pengamanan tidak hanya difokuskan pada rumah ibadah, melainkan juga mencakup jalur wisata, pusat keramaian, dan jalur arteri di semua daerah.
Termasuk melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membantu mengawasi di wilayahnya masing-masing.
"Misalnya gereja saat Natal dijaganya oleh umat beragama lain, itu jadi salah satu langkah untuk memperkuat toleransi khususnya di wilayah Jawa Barat," pungkas Erwan. (*)
Editor : Rizki Maulana