Hal ini, lanjut Muradi, tidak terlepas dari kurangnya sentuhan terhadap generasi muda akan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, menurutnya diperlukan cara atau metodologi yang baru dalam menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda.
"Enggak bisa lagi pada sebatas (pelajaran di) sekolah. Memang bisa mendorong, tapi kan dipaksa belajar, dipaksa membaca. Jadi perlu cara yang sifatnya implementatif, artinya menghayati," kata dia.
Maka itu, lanjutnya, sangat diperlukan sosok yang terus menerus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Menurut dengan adanya figur teladan terutama dari kalangan elit yang relatif akan mendapat perhatian tinggi dari masyarakat khususnya generasi muda. Dia menilai, negara perlu mengintervensi agar kaum muda memiliki role model sehingga bisa memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
"Negara merangkul, datang, memberikan contoh. Lalu orangtua, kita ini harus jadi role model. Hari ini siapa? Sekarang semua ditelanjangi. Kita butuh role model," katanya.
Nantinya, dia berharap para figur teladan ini bisa menyampaikan gagasan atau pikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang bertujuan membawa perubahan bagi kehidupan negara. "Negara harus menjaga nilai-nilai luhur Pancasila, diimplementasikan dalam keseharian," katanya.
Editor : Abdul Basir