BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Konservasi alam merupakan sesuatu yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini.
Dengan konservasi alam diharapkan bangunan yang dilakukan oleh siapapun selalu berdasarkan kepada aspek proporsional dan tidak melepaskan sebuah prinsip yang berorientasi pada kesimultanan program yang berhubungan pemanfaatan alam.
Demikian dikatakan, Pegiat Peduli Lingkungan Jawa Barat (Pelija) Rahmat Suprihat dalam keterangan tertulisnya terkait rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional 10 Agustus.
Menurutnya, pada kondisi tertentu kita sangat menyadari dan memahami bahwa pemanfaatan alam melalui sumber daya alam yang ada, tidak bisa dipisahkan dari ruang-ruang kehidupan manusia.
"Kita sangat tahu betul bahwa pada kenyataannya dari sumber daya alam yang dimanfaatkan tersebut terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui," ucapnya Rabu (10/8/2022).
Hal ini tersebut, ia mendorong untuk mencarikan solusinya sehingga ada pilihan-pilihan energi lain yang dapat digunakan untuk menggantikan energi yang selama ini dimanfaatkan dan tidak dapat diperbaharui tersebut.
Selain itu, lanjutnya, pola hidup yang bijak dengan belajar hemat belajar menggunakan sumber daya alam sebaik mungkin terus menggali berbagai macam alternatif solusi menjadi sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari upaya untuk memberikan kenyamanan atas keberlangsungan kehidupan manusia.
"Banyak perilaku bijak yang sebenarnya dapat dilakukan oleh siapapun sebagai sebuah bentuk keberpihakan atas keberagaman permasalahan lingkungan yang selama ini menjadi masalah bagi siapapun,"
Beberapa perilaku bijak ini semoga menjadi bukti keberpihakan kita terhadap keberlanjutan kehidupan diantaranya - Kurangi Sampah Seperti yang diketahui, sampah plastik merupakan hal yang sulit diuraikan oleh alam. Banyaknya penumpukan sampah plastik dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Untuk itu, sudah sepantasnya kita berusaha untuk mengurangi penggunaannya dan mengganti dengan produk-produk lainnya yang mudah terurai termasuk menghadirkan budaya pakai Tumbler atau tempat makan sendiri (misting).
- Hemat listrik
Listrik merupakan energi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan, namun apabila penggunaannya terlalu berlebihan justru akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Penggunaan listrik secara boros tanpa disadari akan semakin boros dalam penggunaan BBM.Selain itu polusi menjadi turunan permasalahan lain dari hadirnya energi listrik ini.
Dengan menghemat listrik, akan mengurangi beban lingkungan. Untuk itu, menggunakan energi listrik dengan bijak, sesuai kebutuhan.
- Hemat air
Permukaan air bersih dan sehat di dunia ini sendiri semakin hari semakin menipis. Eksploitasi air permukaan tanah secara berlebihan dan tanpa berpikir tentang siklus selanjutnya akan memberikan dampak yang merugikan bagi manusia.Krisi air bersih menjadi fakta yang tidak terbantahkan.
Untuk itu, penting menghemat air agar tidak terbuang sia-sia. Usahakan untuk mematikan keran setelah menggunakannya. Bisa juga membuat sistem pemanen air hujan sehingga bisa menghemat.
- Budayakan 3R
Membudayakan gerakan 3R (Reduce - Reuse - Recycle) adalah bentuk lain dalam memberikan pesan keberpihakan.
Dengan mengurangi penggunaan material yang menjadi beban bagi alam sejatinya merupakan jawaban atas pesan kepedulian, menggunakan kembali barang-barang yang tidak habis pakai akan mengurangi tumbuhan sampah yang ujung-ujungnya menjadi tumbukan masalah baru dan mendaur ulang adalah keberpihakan lain yang keren.
-Gerakan Menanam Pohon
Perubahan iklim global yang terjadi saat ini dan dirasakan dampaknya diakibatkan oleh banyak faktor. Selain itu bencana longsor dan banjir pun diakibatkan oleh penyalahgunaan tata ruang yang tidak benar.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak bencana ekologi tersebut adalah dengan banyak menanam pohon termasuk di area yang kritis sebagai upaya penguatan struktur tanah.
Kerusakan alam yang terabadikan dalam catatan perjalanan waktu adalah sebuah bukti dari prilaku manusia yang egois dengan sekuat sahwat duniawinya. Dan perilaku bijak lah yang menjadi pilihan bagi masyarakat berpikir dan berdzikir. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait