Wisuda 2.793 Mahasiswa, Rektor Jamin Alumni Unjani Siap Songsong Krisis 2023

Aqeela Zea
Sidang sinat terbuka Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani). (Foto: Inews Bandung Raya)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) melepas 2.793 lulusannya dalam prosesi wisuda yang digelar di Hotel Harris Festival Citylink, Selasa (8/11/2022) dan Rabu (9/11/2022).

Rektor Unjani, Prof. Hikmahanto Juwana menuturkan, pelaksanaan wisuda di luar kampus dikarenakan Unjani masih menunggu terbangunnya gedung yang representatif untuk menggelar acara wisuda. Adapun wisuda kali ini dibagi dalam dua hari dan dua sesi. Setiap harinya, akan ada sesi pagi dan sesi siang. 

"Kita masih menggunakan fasilitas di hotel ini karena gedung yang sedianya akan dibangun belum terbangun. Kita akan merencanakan adanya gedung yang bisa memfasilitasi sampai 3.500 orang," kata Prof. Hikmahanto di sela prosesi wisuda, Rabu (9/11/2022).

Menurutnya, wisudawan periode ini paling banyak disumbangkan dari Fakultas Ilmu Teknologi Kesehatan (Fitkes) Unjani. Dulunya, Fitkes merupakan sekolah tinggi yang berdiri di luar Unjani.

"Terus bergabung ke Unjani, sehingga di sana itu ada 10 prodi yang menyumbang paling banyak alumni," jelas Prof. Hikmahanto.

Prof. Hikmahanto mengaku, berbagai strategi dipersiapkan pihaknya untuk lulusan Unjani. Terlebih, pada 2023 mendatang, banyak kalangan menyebut bahwa dunia bakal menghadapi krisis global.

Salah satu upaya yang dilakukan Unjani yakni menggembleng setiap mahasiswa baru lewat Latihan Dasar Kedisiplinan Kepemimpinan (LDKK). Hal itu dilakukan karena pemberi kerja di masa sekarang bukan hanya melihat ilmu yang dikuasai, namun juga karakter.


"Karakter yang bagus ini, karena kami punyanya TNI AD, tentu kita akan mereflikasi karakter yang ada di prajurit TNI AD," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Unjani juga sudah memiliki lembaga sertifikasi kompetensi. Lembaga sertifikasi tersebut bahkan sudah mengantongi izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Sehingga, para mahasiswa yang akan lulus nantinya diberikan berbagai kompetensi. Kompetensi tersebut diharapkan menjadi bekal bagi alumni selain ilmu pengetahuan.

"Jadi itu dua keunggulan yang jadi bekal untuk mahasiswa, termasuk dalam menghadapi berbagai krisis," ucapnya.

Disinggung berapa lulusan yang kali ini sudah tersertifikasi, Prof. Hikmahanto menyebut, hampir 80 persen wisudawan sudah mendapatkannya. Pasalnya setiap mahasiswa yang akan lulus harus memiliki Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Kemudian, kualitas pengajar juga tak luput dari perhatiannya. Selain calon pengajar minimal harus berpredikat Strata 2 (S2), para pengajar di Unjani juga didorong untuk menempuh Strata 3 (S3).

"Lalu sebagian dosen dengan mitra universitas kita di luar negeri, kita sekolahkan di luar negeri. Para dosen ini kita dorong untuk mendapatkan jabatan fungsional yang lebih tinggi," imbuhnya. 

Hikmahanto menambahkan, untuk menuju kampus go international, Unjani saat ini memiliki 146 dosen yang memiliki jabatan fungsional dan jabatan fungsional yang lebih tinggi. Para mahasiswa dan dosen di Unjani pun terus digenjot untuk memperluas perspektifnya guna menunjang kampus go international.


Rektor Unjani, Prof. Hikmahanto Juwana. (Foto: Inews Bandung Raya)

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unjani, Ali Hamdan Bogra mengatakan, pihaknya akan berusaha menjalankan dan mengembangkan program-program yang sudah ada sebelumnya, salah satunya membuat setiap lulusan Unjani guyub dengan lingkungan sekitarnya.

Selanjutnya, IKA juga akan membantu peningkatan sumber daya manusia (SDM) lulusan Unjani mengingat kemajuan suatu negara ditentukan oleh kualitas SDM itu sendiri.

"Keinginan kita ke depan kalau bisa kita tingkatkan. Adik-adik kita yang baru lulus kita tingkatkan kemampuan mereka dan para seniornya yang sudah ada. Kalau bisa kita tingkatkan kemampuan mereka untuk bisa meraih prestasi yang lebih bagus pada masa yang akan datang," kata Ali.

Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP) Letjen TNI (Purn) Tatang Sulaiman mengungkapkan, pihaknya akan membuat Unjani berbeda dari sebelumnya dalam 5 tahun ke depan. Selain investasi dalam bidang SDM, infrastruktur Unjani juga bakal dibenahi.

"Nanti di 2024, semua kawasan itu menjadi kawasan baru. Bangunannya baru, infrastruktur jalannya baru, mebelnya baru, ICT yang bisa digunakan untuk tatap muka maupun yang jarak jauh," kata Tatang.

Soal investasi SDM, Tatang menjelaskan, dosen-dosen yang ada di Unjani didorong untuk terus melanjutkan pendidikan. Semua dosen diharapkan bisa menempuh hingga jenjang S3.

"Mereka diberi kesempatan dan biaya untuk melakukan penelitian, supaya pengabdian terhadap masyarakatnya juga ada. Jurnalnya juga bagus, karena kita kasih sumber daya uang untuk melakukan itu," ungkapnya.

Sedangkan di bagian infrastruktur, di tahun depan Unjani akan membangun empat gedung baru, di antaranya auditorium satu gedung, Fakultas Kedokteran umum dua gedung, dan satu gedung lagi untuk yang lain.

"Investasinya besar, hampir Rp1,5 triliun. Mudah-mudahan tujuannya supaya mahasiswa, dosen, siapa saja, bekerja dengan suasana baru, nyaman, akses mudah. Otomatisnya hasilnya, karena proses belajarnya bagus, pasti bagus," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network