"Kalau lama produksi tergantung dari jenis. Misalnya kalau engine stand, mulai dari pembuatan standnya, pabrikasi stand, kemudian pengamplasan, pengecatan, sampai jadi, sampai mesinnya kita tempatkan di tempat itu, kurang lebih 1 sampai 2 minggu," lanjutnya.
Seiring berjalannya waktu, lanjut Naek, produk simulator SMKN 6 Kota Bandung mulai dilirik dan pesanan datang dari berbagai sekolah. Padahal, tambah Naek, simulator tersebut awalnya hanya dibutuhkan untuk bahan ajar di sekolahnya.
"Kita pernah pengiriman ke Aceh sampai Papua. Di Sumatera itu ke Aceh ke Dumai, Muara Enim, Lampung, itu sudah. Jawa Barat sudah lumayan banyak sampai Indramayu, Kuningan, Cirebon, udah dikenal kita di Jawa Barat," ungkap Naek
Dia menambahkan, simulator yang dibuat di SMKN 6 Kota Bandung bukan hanya simulator kendaraan roda empat saja, melainkan juga roda dua seperti simulator injeksi PGM FI.
Naek pun yakin, simulator yang diproduksi SMKN 6 Kota Bandung bisa terus berlanjut seiring perkembangan teknologi. Oleh karenanya, potensi pengembangan BLUD di SMKN 6 Kota Bandung, khususnya untuk produk simulator masih sangat besar.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait