"Kolaborasi juga dibutuhkan, termasuk dengan seluruh sendi-sendi dan komunitas lain yang ada di daerah karena para bupati dan wali kota yang tahu situasi dan kondisi di daerah masing-masing," tambahnya.
Di samping itu, Wagub Uu Ruzhanul juga menyampaikan, dalam membangun generasi penerus yang berkualitas harus dimulai sejak dini, terutama di 1.000 hari pertama kehidupan, sehingga calon-calon penerus dan pemimpin Jawa Barat di masa depan harus terbebas dari stunting.
"Indonesia diproyeksikan mengalami puncak pertumbuhan penduduk produktif (bonus demografi) pada tahun 2045. Namun bonus demografi ini tidak akan berguna atau bahkan akan menjadi beban negara jika tingginya prevalensi balita stunting tidak diperbaiki saat ini," ucapnya.
Uu juga berharap para kepala daerah untuk sama-sama menurunkan stunting antara lain dengan dukungan anggaran yang dibutuhkan.
Ia berpesan pula kepada seluruh masyarakat, khususnya yang punya anak harus benar-benar memperhatikan tumbuh kembangnya.
Kepala Bappeda Jabar, yang juga Ketua Harian TPPS Jabar, Sumasna mengatakan, ajang Jabar Stunting Summit terselenggara berkat kerja sama Pentahelix, dan dihadiri sekitar 1.000 peserta.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait