Bagian yang dimaksud, yakni plafon dalam bangunan masjid. Kemudian, dia juga menekankan kepada para pekerja untuk fokus melakukan pengerukan danau yang mengelilingi bagian luar masjid.
"Plafon dalam masih belum, lanskap juga sedang proses, saya perintahkan yang kering-kering diganti, yang paling luar biasanya adalah mengeruk danau karena kita ada peninggian," jelas Emil.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Bandung ini juga mengimbau masyarakat agar tidak memancing dan berenang di sekitar Masjid Al-Jabbar mengingat beberapa waktu lalu, sempat terjadi kecelakaan.
Diketahui, pembangunan masjid monumental ini sempat terhenti sekitar 1,5 tahun akibat pandemi COVID-19. Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 25,99 hektare itu dibangun dengan konsep terapung di atas Embung Gedebage yang memiliki luas 7,2 hektare.
Embung tersebut bisa menampung air sampai 270.000 meter kubik (m3) yang berfungsi untuk mengendalikan banjir, sumber air, dan konservasi.
Sebelum proyek terhenti akibat pandemi COVID-19, pembangunan Masjid Al-Jabbar telah memasuki tahap ketiga yang meliputi pekerjaan detail eksterior dan interior, seperti taman, air mancur, dan fasilitas untuk difabel.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait