"Setiap capres papan atas apabila dibuat simulasi berpasangan dengan Puan, Airlangga maupun Muhaimin tingkat keterpilihannya menurun," bebernya.
Dari sejumlah nama dalam kluster papan tengah, selain Moeldoko sebenarnya ada nama Ridwan Kamil (RK) yang juga berpotensi menyodok ke papan atas dalam sisa waktu 14 bulan jelang Pilpres 2024. Namun peluang Gubernur Jawa Barat itu jauh lebih besar apabila menjadi cawapres.
Dikatakan Gema, ketika LSN membuat simulasi pasangan dalam survei kali ini, diposisikan sebagai cawapres siapapun RK meraih elektabilitas tertinggi.
"RK sendiri nampaknya juga lebih nyaman memposisikan diri sebagai cawapres kendati elektabilitasnya sebagai capres sebenarnya masih mungkin didongkrak," tuturnya.
Selain perkembangan tingkat elektabilitas capres, survei LSN kali ini juga mengukur tingkat keterpilihan cawapres. Hasilnya, ada empat tokoh yang paling dinominasikan publik sebagai cawapres, yakni Ridwan Kamil (23,8%), Sandiaga Uno (18,7%), AHY (12,4%) dan Moeldoko (10,5%). Erick Thohir yang dalam survei-survei sebelumnya menjadi pilihan publik bersama RK dan Sandiaga, kali ini terlempar dari 4 besar.
Sebagaimana disebutkan di atas, lanjutnya, RK jika disimulasikan berpasangan dengan capres manapun (apakah Prabowo, Ganjar atau Anies) meraih elektabilitas tertinggi. Sandiaga juga memiliki tingkat keterpilihan tinggi jika dipasangkan dengan Ganjar maupun Prabowo. Sementara itu AHY hanya memiliki elektabilitas yang tinggi jika menjadi cawapresnya Anies. Sedangkan Moeldoko juga punya peluang keterpilihan cukup tinggi jika menjadi cawapresnya Ganjar.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait