BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menegaskan pengawasan terhadap napi teroris (napiter) maupun mantan napiter dan keluarganya terus dilakukan.
Hal ini disampaikan Kabag Bantuan Operasi (Banops) Densus 88, Kombes Aswin Siregar menanggapi adanya dugaan kecolongan terkait peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar pada 7 Desember 2022 lalu.
"Jadi tidak ada istilah kecolongan atau ketidamampuan, karena memang dari kelompok itu sendiri juga terus menerus melakukan proses yang kita bilang counter radikal ke kita," kata Aswin di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Rabu (21/12/2022).
Menurut Aswin, meskipun Densus 88 terus mengawasi mereka hingga ke kelompok maupun jaringannya, namun mereka juga terus membangkitkan semangat kawan-kawan atau kelompoknya. Situasi tersebut yang terjadi sekarang dari pengamatan Densus 88.
"Kelompok yang lainnya itu tidak berhenti untuk merekrut dan menarik kembali kelompok-kelompoknya. Jadi istilah kecolongan atau ketidakmampuan tentu tidak," tegas Aswin.
Aswin melihat, situasi sekarang ibarat perang yang terus berlanjut antara Densus 88 dan stakeholders terkait dengan kelompok teroris. Pasalnya, mereka tak berhenti membangkitkan semangat juangnya untuk melakukan perlawanan.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait