Mengerikan! Inilah 5 Pembunuh Bayaran yang Paling Ditakuti di Indonesia

Rizal Fadillah
Ilustrasi pembunuh bayaran. (Foto: Pixabay)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID – Bukan hanya di luar negeri saja, keberadaan pembunuh bayaran juga ada di Indonesia.

Dalam kasusnya, para pembunuh bayaran ini melancarkan aksinya dengan dibantu oleh rekan-rekannya.

Beberapa diantaranya masuk sebagai golongan pembunuh bayaran paling ditakuti dan berbahaya di Indonesia.

Lantas, siapa saja mereka? Berikut sejumlah pembunuh bayaran paling ditakuti di Indonesia:

1. Umar Jaya

Pembunuh bayaran yang pertama ada Umar Jaya. Pria asal Sumatera Barat ini tertangkap saat melakukan transaksi narkoba pada tahun 2015.

Pasca dilakukan pelacakan sepak terjangnya, dia diketahui sebagai perampok sadis dan pembunuh bayaran antar provinsi.

Dalam salah satu pengakuannya, dia mengakui dirinya sebagai pelaku pembunuhan pemilik salah satu kampus di Damar Padang tahun 1996. Tak sendiri, dia menyebut melakukan aksinya bersama sejumlah rekannya.

Kemudian, untuk bayarannya sendiri dia mengaku dibayar Rp100 juta untuk melancarkan aksinya. Pada kasus lainnya, dia menjadi pelaku perampokan berujung pembunuhan di Bukittinggi terhadap seorang perempuan.

2. Eduardus Ndopo Mbete

Eduardus Ndopo Mbete merupakan eksekutor pembunuhan berencana Nasrudin Zulkarnaen. Seperti yang diketahui, kasus ini melibatkan mantan Ketua KPK Antasari Azhar.

Saat itu, Nasrudin yang pulang pasca bermain golf di Tangerang dieksekusi oleh Eduardus Ndopo Mbete bersama sejumlah rekannya. Kejadian ini berlangsung pada tahun 2009.

3. Mulawarman

Mulawarman diketahui sebagai seorang pembunuh bayaran yang cukup ditakuti. Dalam aksinya, dia menjadi pelaku pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita.

Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2001. Saat itu, Syafiuddin dibunuh oleh Mulawarman bersama rekannya saat menuju kantor.

4. Iwan Cepi Murtado

Dalam riwayatnya, Iwan Cepi Murtado kerap disebut sebagai pembunuh bayaran yang paling ditakuti di Indonesia. Layaknya sebuah film-film aksi, ketika melaksanakan tugasnya dia memantau calon korbannya lebih dulu.

Setelah mengetahui kondisi calon korbannya, barulah Iwan melancarkan aksinya dan mengeksekusi target. Dalam sebuah pengakuannya, dia memiliki tarif bayaran yang berbeda, yakni antara Rp2-Rp25 juta.

5. Supriadi dan Wahyudin

Keduanya awalnya merupakan seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta di Kalimantan Selatan. Dalam riwayatnya, mereka pernah menjadi pembunuh bayaran dengan imbalan Rp50 juta.

Pada aksinya, Supriadi dan Wahyudin memiliki target seorang pengusaha bernama Samir di Kabupaten Berau.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network