Soal Chikbul, Wagub Jabar Minta Masyarakat Jangan Anggap Semua Jajanan Bahaya

Aqeela Zea
Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum saat mengecek pabrik jajanan di Ciamis. Foto: Istimewa

CIAMIS, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Fenomena jajanan Chiki Ngebul (Chikbul) yang menelan banyak korban anak di Jawa Barat tak luput dari perhatian pemerintah. Salah satunya Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum.

Uu mengimbau para orang tua lebih selektif memilih jajanan. Selain itu, jangan beranggapan semua jajanan berbahaya seperti Chikbul.

"Saya berharap masyarakat jangan menyamaratakan makanan-makanan yang sering dijajakan oleh para penjual di warung-warung dan lainnya, dengan kasus yang sekarang sedang beredar tentang Chikbul itu," kata Uu.

Hal itu dikatakan Uu setelah mengecek pabrik produksi jajanan anak PT. Dua Saudara di Jalan Tentara Pelajar, Desa Margaluyu, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jumat (13/1/2023).

Menurut Uu, kunjungannya tersebut guna memastikan keamanan dan kesehatan jajanan anak. Hasil pengecekan, produk makaroni matang untuk jajanan anak yang diproduksi PT. Dua Saudara itu terbukti aman dan bersih.

"Setelah saya cek dari mulai awal, kemudian diproduksi dan dari bahan baku dan lainnya, ini sangat luar biasa. Insyaallah tidak meragukan," beber Uu.

Bagi Uu, Chikbul yang saat ini ramai diperbincangkan menunjukan bahan baku pembuatannya berkualitas rendah. Berbeda dengan produk makaroni Dua Saudara yang aman dikonsumsi semua kalangan. 

"Kalau Chikbul kan kita tahu sendiri bahan bakunya juga seperti itu. Kalau makanan seperti (makaroni) ini jelas higienis, bersih, dan juga tidak menjadikan madharat bagi pemakannya, termasuk anak-anak juga aman mengkonsumsi," jelas Uu. 

"Makanya daripada makanan yang aneh-aneh, tolong orang tua memilih makanan yang umum yang ada di pasaran," imbaunya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) menetapkan kasus Chikbul dengan status darurat medis sejalan dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan pengawasan terhadap kasus Chikbul pun ditingkatkan. 

Ini seiring kasus keracunan jajanan bernama Ice Smoke ini di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi. Plt. Kepala Dinkes Jabar, Nina Susana mengklarifikasi, di Kabupaten Tasikmlaya ada 24 anak mengonsumsi Chikbul pada periode yang sama, tujuh anak bergejala. 

Enam anak sudah diobservasi puskesmas dan sudah pulang kembali ke rumah. Sedangkan satu anak sempat dirawat di RS SMC Tasik tapi juga sudah pulang ke rumah. 

Sedangkan kasus di Kota Bekasi, dari empat anak yang mengonsumsi cikbul, satu bergejala hingga harus dioperasi di RS Haji Jakarta Timur. 

Atas kasus itu, Dinkes Jabar juga sudah berupaya menanggulangi keracunan makanan Chikbul di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi. Langkah yang telah dilakukan, yaitu melanjutkan informasi surat edaran kewaspadaan dari Kemenkes ke Dinkes kabupaten/kota. 

Dinkes juga telah melakukan penyelidikan epidemiologi kasus yang dilaporkan. Memantau terus perkembangan kasus dan kemungkinan penambahan jumlah. 

Lalu, Dinkes Jabar juga mengimbau dinkes kabupaten/kota untuk meninjau kembali izin usaha makanan dengan nitrogen cair. 

"Dinkes Jabar menyiapkan surat edaran khusus ke dinkes kabupaten/kota mengenai kewaspadaan makanan dengan nitrogen," tandas Nina. 

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network