Dalam hal ini, pihaknya akan memprioritaskan anak-anak sekolah dalam hal kampanye kesehatan mata. Sebab menurutnya, fakta peningkatan penggunaan gadget terjadi pada anak sekolah.
"Untuk pengguna gadget banyak terjadi pada anak sekolah, prioritas kami anak sekolah," ungkapnya.
Diakui Motris, pihaknya telah melakukan pemeriksaan bagi 3.200 warga di berbagai daerah sejak 2019-2022. Dalam rentang waktu tersebut, pihaknya menemukan berbagai kasus gangguan penglihatan hingga sebab-sebab terjadinya gangguan penglihatan yang dialami oleh mereka.
"Ternyata banyak sekali masyarakat yang tidak tahu bahwa mereka memiliki gangguan fungsi penglihatan, alasannya karena ke faskes jauh, keterbatasan ekonomi, keterbatasan membeli alat rehabilitasi penglihatan," katanya.
"Nah di sinilah kami memfasilitasi lembaga instansi perusahaan yang memiliki dana CSR untuk menyalurkan ke yayasan kami untuk kembali kami salurkan penerima manfaat," tambahnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait