Ini Kata Ilmuan Soal Penyebab Kucing Oren Sering Dianggap Barbar

Rizal Fadillah
Kucing oren. (Foto: ilustrasi/Pixabay)

Pola yang menarik ini mengarahkan para peneliti untuk menghasilkan teori bahwa karena perbedaan fisik dan perilaku, kucing oren khususnya kucing jantan mungkin bergantung pada strategi reproduksi yang berbeda.

Secara khusus, karena ukurannya lebih besar dan kemungkinan lebih agresif mengingat hubungan yang didokumentasikan sebelumnya antara ukuran tubuh kucing jantan dan agresi terhadap kucing lain.

Kucing oren jantan dapat menikmati status sosial yang lebih tinggi dan dengan demikian keberhasilan reproduksi di lokasi pedesaan di mana betina biasanya hanya kawin dengan satu jantan.

Namun, di lingkungan perkotaan, status sosial mereka mungkin tidak membawa mereka sejauh ini. Di lingkungan yang padat ini, kucing betina cenderung kawin dengan banyak kucing jantan.

Akibatnya, keberhasilan reproduksi bergantung pada persaingan sperma daripada persaingan fisik antar kucing jantan. Oleh karena itu, di lingkungan perkotaan, sifat kompetitif kucing jantan oren dapat meningkatkan risiko kematiannya.

Hal ini menurunkan proporsi kucing oren. Temuan tersebut juga idukung oleh temuan sebelumnya bahwa kucing jantan yang lebih besar lebih dominan dan agresif, menghasilkan keberhasilan reproduksi yang lebih besar dan risiko kematian yang lebih besar.

Editor : Rizal Fadillah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network