"Artinya tidak mungkin kita gegabah maslah seperti ini (penjualan saham), tetapi salah satu karena kondisi perekonomian kita kalu ada orang yang mau bantu," jelas Agus.
Ditambahkan Agus, pengelolaan Bandara Kertajati juga tidak akan terganggu dengan penjualan saham tersebut. Sebab, saham mayoritas Bandara Kertajati masih dipegang perusahaan dalam negeri yang notabene PT BIJB.
"Terpenting kan kewenangan pemegang saham tetap di kita. Dan negara ataupun perusahaan asing yang ikut investasi itu akan juga mendapatkan keuntungan dengan proporsi seperti yang di UU," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, perusahaan asal India dan Arab Saudi tertarik untuk berinvestasi di BIJB Kertajati. Hal ini disampaikan dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022).
Budi mengatakan, adanya investasi ini bakal mengembangkan untuk mengangkut kargo dan juga menjadi pusat bengkel maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat.
"Presiden sangat setuju juga Kertajati bisa jadi MRO dan juga untuk kargo karena dekat Patimban," ungkap Budi.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait