Keempat prinsip lainnya adalah perdamaian (Peace), kesejahteraan (Prosperity), mengutamakan kepentingan masyarakat (People), dan kolaborasi (Partnership).
“Indonesia bakal fokus mengadvokasi kebijakan yang mempromosikan energi terbarukan dan mendorong dekarbonisasi di Kawasan ASEAN, menyusul konsumsi energi fosil ASEAN meningkat berkali lipat dari US$50 miliar pada 2020,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia itu.
Arsjad menambahkan, berkaca pada pelaksanaan B20 lalu, kekuatan kemitraan publik dan swasta dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk mencapai target NZE. Hal tersebut menghasilkan kesepakatan kerja sama senilai US$20 miliar dalam memobilisasi pembiayaan publik dan swasta dan bantuan untuk mendukung Indonesia mencapai NZE.
“Jalan menuju dekarbonisasi dan NZE tidak mudah bagi negara mana pun. Sangat penting untuk berkolaborasi dan bermitra untuk transisi energi hijau. Indonesia berharap negara-negara lain dan para pemimpin global dapat bergabung ke ASEAN dan siap mempelopori perubahan tersebut,” bebernya.
Dikatakan Arsjad, 8 dari 10 negara ASEAN telah komit untuk mencapai NZE. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut perlu meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam kebutuhan listriknya. Komitmen untuk mempercepat transisi energi bersih harus menarik investasi sektor energi, yang diharapkan jauh lebih tinggi.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait