Selain itu, Yuke juga tak menampik apabila utang tersebut adalah kewajiban dari offtaker, dalam hal ini CV. Minaqu Indonesia. Namun alasan gagal ekspor akibat perang Rusia-Ukraina, CV MI tidak bisa membayar ke Petani Milenial.
"Mungkin nanti ada pembicaraan lagi antara CV Minaqu dan PT Agro Jabar. Tapi, intinya pemerintah tidak akan lepas tangan dalam program Petani Milenial ini. Kita akan kawal terus," beber Yuke.
Menurut Yuke, dalam rapat pimpinan bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (6/2/2023) kemarin, Pemprov Jabar akan terus melanjutkan program Petani Milenial sambil terus mengevaluasi dan memetakan dinamika di lapangan.
"Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan melanjutkan program Petani Milenial dengan konsep dan proses yang lebih baik, pedoman teknis yang lebih jelas lagi, seperti untuk pemilihan komoditas disesuaikan dengan pemetaan jejaring pemasaran dan jangan lupa melakukan evaluasi secara tersistem dan reguler," kata Yuke.
Sementara itu, Direktur Komersial & UMKM Bank BJB, Nancy Adistyasari mengatakan, pelunasan tersebut sesuai dengan komitmen PT Agro Jabar dan Pemprov Jabar. Bank BJB pun sudah menerbitkan surat keterangan lunas (SKL) pada Senin (6/2/2023).
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait