BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kegiatan menonton film di bioskop banyak dilakukan oleh setiap kalangan. Selain bersama pasangan, mengajak keluarga untuk menonton film di bioskop juga menjadi pemandangan yang sering dilihat di zaman sekarang ini.
Biasanya, menonton film di bioskop menjadi pilihan bagi sebagian orang untuk menghabiskan waktu liburan mereka selain pergi ke tempat wisata.
Dengan fasilitas layar yang lebih lebar dan audio yang menggelegar, tentunya membuat suasana menonton menjadi semakin seru.
Berbicara tentang bioskop, Kota Bandung tentu menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki jumlah bioskop cukup banyak.
Bukan hanya saat ini, bahkan di zaman kolonial pun, Kota Bandung telah memiliki sejumlah bioskop. Penasaran dengan nama tempatnya?
Berikut ini 6 bioskop tertua di Bandung, dikutip dari berbagai sumber:
1. Bioskop Majestic
Bioskop Majestic terletak di Jalan Braga. Dahulu, bioskop ini menjadi salah satu saksi sejarah diputarnya film pertama Indonesia yakni film Loetoeng Kasaroeng mulai tayang di bioskop Bandung pada 1926.
Bioskop ini dibangun oleh Technisch Bureau Soenda pada tahun 1920. Pembangunan gedung itu terealisasi pada 1922. Dahulu juga dikenal sebagai bioskop Concordia.
Dalam perkembangannya, bioskop ini bayak dikenal dengan Majestic. Bioskop Majestic mewakili gaya campuran teknik konstruksi modern dari barat dengan seni ukir tradisional Indonesia yang sering disebut gaya arsitektur Indo-Europeeschen Architectuur Stijl.
Sejak tahun 2000, gedung bioskop itu dijadikan Sekretariat Pusat Kebudayaan Asia Afrika (AACC).
2. Bioskop Dian
Bioskop yang terletak di samping Pendopo Kota Bandung ini dibangun pada 1930 ini. Dahulu bioskop ini milik orang Belanda bernama F. J. W de Kort.
Sebelumnya, Bioskop yang berada di kawasan Jalan Dalem Kaum tersebut bernama Radio City.
Namun, setelah Indonesia merdeka dan bioskop tersebut dinasionalisasi menjadi Bioskop Dian pada tahun 1960-an, barulah orang-orang pribumi dapat merasakan nyamannya nonton di bioskop.
Dahulu bioskop ini dikenal sebagai bioskop India. Pasalnya, bioskop ini lebih sering memutar film-film Bollywood.
Setelah nasionalisasi, bioskop dimiliki dan dikelola oleh Perusahaan Daerah Jasa Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat sampai sekarang. Bangunan Cagar Budaya, Perda Kota Bandung No: 19/2009.
3. Bioskop Rex
Bioskop Rex terletak di Jalan Merdeka yang dibangun pada tahun 1920.
Pada tahun 1950, bioskop Rex diganti menjadi Panti Budaya, hingga berubah fungsi menjadi ruang kuliah Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan yang sekarang bernama Universitas Katolik Parahyangan.
4. Bioskop Panti Karya
Bioskop Panti Karya terletak di Jalan Merkeda, tepatnya di seberang Bandung Indah Plaza. Bioskop ini berdiri pada tahun 1957.
Mulanya, bangunan dipakai sebagai kantor PJKA milik PT KAI dan memiliki beberapa lantai. Baru kemudian di tahun 1970-an, lantai paling bawah difungsikan sebagai bioskop dan hanya memiliki satu studio saja.
Namun kala itu, Panti Karya termasuk bioskop elite di Bandung.
5. Elita Bioscoop
Elita Bioscoop merupakan salah satu bioskop paling elit di eranya. Hanya orang-orang terpilih yang boleh menonton dengan pakaian rapi dan memakai sepatu.
Dahulu bioskop ini terletak di sebelah timur Masjid Agung Kota Bandung. Bioskop ini dimiliki oleh F. A. A Buse, seorang raja bioskop yang memiliki jaringan besar Elita Concern.
Bioskop ini dibangun tahun 1910-an dengan gaya arsitektur Art Nouveau dan sempat berganti nama menjadi Puspita tahun 1960-an.
6. Bioskop Pop Theater dan Presiden
Bioskop ini terletak di Jalan Braga yang saat ini menjadi gedung Landmark Braga. Letaknya Bersebelahan dengan rel kereta api. Sedangkan di seberangnya terdapat bioskop Presinden.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait