BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Salah satu bulan istimewa dalam kalender hijriah adalah bulan Ramadhan. Pasalnya, umat Islam di seluruh dunia bakal melaksanakan ibadah puasa saat bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan tahun ini apabila dilihat dari kalender masehi akan jatuh pada bulan Maret 2023. Lebih tepatnya lagi puasa akan dimulai menjelang akhir bulan.
Namun bagi sebagian orang pasti pernah ada yang merasa heran bulan Ramadhan terasa makin cepat setiap tahunnya jika dilihat dari kalender masehi. Setiap tahunnya itu bulan Ramadhan selalu lebih cepat beberapa hari.
Alasan bulan Ramadhan begitu cepat adalah penghitungannya berbeda dari kalender yang biasa digunakan sebagai acuan. Mengingat Islam menggunakan kalender lunar atau bulan yakni mengacu pada siklus Bulan.
Penanggalan dalam kalender hijriah didasarkan pada perubahan fase bulan yaitu penampakan hilal atau bulan sabit ke hilal berikutnya.
Satu periode hilal sama dengan satu periode sinodik bulan, lamanya yakni 29,5306 hari. Kedua kalender itu sama-sama terdiri dari 12 bulan.
Satu tahun hijriah mempunyai 12 periode sinodik bulan atau 354,366 hari, dibulatkan menjadi 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat. Sementara kalender masehi berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari.
Lama perjalanan bumi mengelilingi matahari sekitar 365,2422 hari, dibulatkan menjadi 365 hari atau 366 hari untuk tahun kabisat.
Jadi bisa terlihat apabila antara penanggalan Hijriah dan Masehi mempunyai jumlah hari yang berbeda. Hijriah lebih cepat 10 hingga 12 hari per tahunnya jika dibandingkan dengan kalender masehi.
Perbedaan jumlah hari dalam setahun Hijriah dan Masehi tersebut yang menyebabkan pelaksanaan ibadah Ramadhan, perayaan Idul Fitri serta Idul Adha selalu maju 10 hingga 12 hari dari tahun sebelumnya apabila dilihat pada tahun Masehi.
Apabila dilihat pada tahun Hijriah, Bulan Ramadhan selalu pada tanggal yang sama setiap tahunnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait