"Kita kasus pernah ada tahun 2017 itu karena ada unggas yang ternyata terinfeksi flu burung masuk dari luar daerah. Tapi kalau yang sekarang kemungkinan dari faktor cuaca. Soalnya kita sudah telusuri, tidak ada hewan yang masuk dari luar," beber Mita.
Menurut Mita, pencegahan lain sudah dilakukan pihaknya bersama stakeholder lainnya guna memutus penularan flu burung yang ditemukan di Kampung Kebon Manggu, RT 05/04, Kelurahan Padasuka, Kota Cimahi.
Pihaknya melakukan pembersihan atau desinfeksi lingkungan bersama dengan Dinas Kesehatan dan Kelurahan Padasuka. Selain lingkungan didesinfeksi, pemilik hewan juga diberi desinfektan untuk pelaksanaan desinfeksi mandiri.
Sebab di wilayah tersebut ada 172 ekor unggas seperti ayam, entog dan kalkun terinfeksi flu burung atau Avian Influenza (AI). Dari total unggas milik tiga peternak itu, 49 di antaranya mati, 40 ekor mengalami gejala klinis, sementara sisanya masuk populasi yang terkonfirmasi sehingga harus dikarantina.
"Harusnya sih satu kandang itu dimusnahkan, tapi kan tidak ada penggantian. Jadi karena tidak menyebar kemana-mana, maka kita lakukan bio security saja," jelas Mita.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait