BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus membenahi sektor pendidikan di bawah kepemimpinan Bupati Bandung, Dadang Supriatna. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya mendongkrak angka lama sekolah.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, sejak awal pencalonan sebagai Bupati Bandung, dirinya melihat angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung tidak berbanding lurus.
"Jadi keinginan masyarakat Kabupaten Bandung ingin kuliah ternyata tinggi. Tapi tidak berbanding lurus dengan lama sekolah, saat itu baru 8,8 tahun," kata Dadang Supriatna dalam wawancara eksklusif dengan iNews Bandung Raya di Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bandung, Selasa (7/3/2023).
Di awal dirinya dilantik sebagai Bupati Bandung, lanjutnya, dia melihat pendidikan sebagai hak dasar masyarakat ternyata masih kurang dari sisi sarana prasarananya. Misalnya SMP, ternyata Kabupaten Bandung masih kekurangan 48 unit sekolah baru.
Untuk menangani masalah itu, Pemkab Bandung kemudian menggandeng pihak swasta untuk membangun 20 unit sekolah baru. Dengan kolaborasi itu, Pemkab Bandung-swasta merencanakan membangun 28 unit sekolah baru secara keseluruhan.
"Tidak hanya itu saja, kita juga mengusulkan ke provinsi 22 unit karena masih banyak kekurangan SLTA. Padahal pada dasarnya ini SLTA masih dibutuhkan sekitar 40-an sekolah baru," ujar orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini.
Selain itu, demi menunjang peningkatkan lama sekolah, pihaknya juga mendorong Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Melalui lembaga yang bergerak di bidang Pendidikan Non Formal (PNF), Pemkab Bandung berhasil mewisuda hampir 8.000 orang.
"Tahun ini kita programkan di 50.000-an yang belum mempunyai ijazah SD, SMP, SMA. Kita dorong lewat program PKBM," jelasnya.
Kemudian, lanjut Dadang, dirinya juga menggagas program Besti (Beasiswa ti Bupati). Besti merupakan program pemberian beasiswa pendidikan tinggi bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
Pada 2022 lalu, ada sekitar 80 mahasiswa asal Kabupaten Bandung yang menerima beasiswa. Sedangkan untuk tahun ini, slotnya meningkat mencapai 125 calon mahasiswa.
Menurut Dadang, program tersebut mendapatkan sambutan luar biasa. Sebab, pendaftar tahun ini mencapai 1.580 peserta.
"Kemarin sudah mulai verifikasi, salah satu syaratnya adalah bagi warga atau anak-anak berprestasi di antaranya hafal Al Qur'an minimal 1 juz. Ini sudah berjalan hampir 2 tahun ini," ungkap mantan Anggota DPRD Jabar itu.
Dadang menjelaskan, program Besti menggandeng 92 universitas di Indonesia. Jadi, dimana pun kampusnya berada, Pemkab Bandung menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi para penerima beasiswa di antaranya IPK harus di atas 3,00 dan hafal Al Qur'an 1 juz.
"Kalau per semesternya Rp4 juta kali 8 semester, sekitar 30 atau rata-rata di Rp40-an juta (tiap mahasiswa)" sebutnya.
Membludaknya calon peserta mendorong Dadang untuk melakukan akselerasi. Salah satu solusinya melalui program corporate social responsibility (CSR) mengingat APBD Kabupaten Bandung memiliki keterbatasan.
Berbagai strategi dan program tersebut akhirnya berbuah manis. Pada 2021, angka lama sekolah meningkat dari 8,8 tahun menjadi 9,07 tahun. Pada 2022 kembali naik menjadi 9,2 tahun. Dan tahun ini, Dadang menargetkan rata-rata lama sekolah bisa mencapai 10 tahun.
"Apakah tercapai atau tidak kita coba, tapi kalau kita lihat dari RPJMD, target RPJMD naik setiap tahunnya," tuturnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait