Saat itu, para buruh meminta agar jam kerja dipersingkat menjadi 8 jam perhari, karena sebelumnya mereka dituntut untuk bekerja selama 16 jam dalam sehari. Federasi Buruh Amerika pun meminta agar para pekerja untuk mogok agar tuntutannya diterima.
Para buruh pun kemudian menurutinya dan melakukan pemogokan kerja hingga beberapa hari lamanya. Namun pada tanggal 3 Mei 1986, aksi para buruh berubah menjadi anarkis.
Pihak kepolisian dituding memihak para penguasa kapitalis karena menembak pekerja yang tidak bersenjata dan membunuh beberapa diantara mereka.
Untuk memperbaiki keadaan, pemerintah pun ingin bertemu kaum buruh dengan mengumpulkannya di alun-alun Haymarket, Chicago, Amerika Serikat. Namun saat berkumpul, sebuah bom pun dilemparkan yang menyebabkan polisi melepaskan tembakan ke arah para pengunjuk rasa.
Kejadian tersebut menelan biaya hidup ratusan buruh, warga sipil dan petugas kepolisian. Beberapa tahun kemudian, peristiwa itut telah mengilhami pertemuan sosialis internasional di Paris untuk membahas May Day sebagai hari libur yang menghormati hak-hak pekerja.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait