Bacaleg DPR RI Faisal Harris Bersama Tim Berkomitmen Bantu Pemulangan Korban TPPO di Myanmar

Rizal Fadillah
Team Faisal Harris Center mendampingi keluarga korban TPPO Myanmar di Cimahi. (Foto: Ist)

CIMAHI, iNewsBandungraya.id - Noviana Indah Susanti (37) yang merupakan warga Kampung Baros Sukaraja, RT 06/10, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, menjadi korban Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Bukan hanya Noviana, terdapat 52 WNI lainnya yang bernasib serupa. Saat ini, mereka berada di wilayah konflik Myawaddy, Myanmar yang berbatasan dengan Thailand.

Kasus TPPO ini pun mendapat perhatian khusus dari kader Partai Amanat Nasional (PAN), Faisal Harris. Bersama Team Faisal Harris Center, dirinya berkomitmen akan membantu memulangkan 52 WNI yang dipaksa bekerja sebagai Scammer (penipu online) tersebut.

Faisal Harris yang merupakan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI 2024 mengaku, sangat serius ingin membantu Noviana Indah Susanti beserta 52 WNI lainnya yang menjadi korban TPPO.

"Tujuan kami disini melakukan upaya agar semua korban TPPO bisa cepat dipulangkan ke Indonesia dan berkumpul kembali bersama keluarganya masing-masing," kata Faisal, Selasa (2/5/2023).

Faisal mengatakan, selain mengupayakan untuk kepulangan para korban, ia bersama Team Faisal Harris Center juga terus melakukan pendampingan terhadap keluarga korban yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

"Saya bakal Caleg DPR RI 2024 dari PAN dapil Jabar 1 Bandung-Cimahi tapi apa yang dilakukan ini bukan untuk promosi tapi murni ingin membantu korban TPPO termasuk, mendampingi keluarga korban yang saat ini psikologisnya sangat terguncang," terangnya.

Dengan adanya pendampingan Faisal Harris dan PAN, kata Faisal, diharapkan Pemerintahan Indonesia bisa segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan para korban TPPO di Myawaddy, Myanmar.

"Pemerintah Indonesia harus segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan warga negara Indonesia yang saat ini dalam kondisi drop karena terlalu sering dapat siksaan yang menurut nalar sangat tidak manusiawi," ungkapnya

Sementara itu, Ayah Noviana, Joko Supriatno mengatakan, Novi telah hilang kontak selama 3 Minggu. Pada minggu keempat, Novi baru memberikan kabar jika dirinya bersama 20 orang rombongannya menjadi korban Human Trafficking atau TPPO di wilayah Myawaddy, Myanmar.

Bahkan, pekerjaan yang dijanjikan agen untuk bekerja sebagai Customer Service Marketing di Thailand ternyata hanya iming-iming untuk menggaet para korban.

"Jadi kata Novi, ketika sampai di Thailand justru para rombongannya dibawa lagi melalui jalur ilegal dari Thailand ke Myawaddy, Myanmar," terang Joko.

Joko mengatakan, di wilayah konflik tersebut, Novi bersama orang-orang yang berasal dari berbagai daerah dan bahkan dari negara lain pun dipekerjakan sebagai Scammer (penipu online).

"Novi dan yang lainnya terpaksa nurut karena kalau tidak mendapat korban bahkan kalau nolak ada sanksinya, mereka akan mendapatkan siksaan berupa exercise, pencambukan, bahkan sampai penyetruman," ungkapnya.

"Jadi mereka itu diwajibkan untuk mendapat target, kalau gak dapat, resikonya ya, disiksa," ujar Joko seraya tak kuasa membendung tangis.

Berdasarkan pengakuan Novi, setiap pekerja yang kedapatan menggunakan telepon atau menghubungi orang luar akan mendapat siksaan dan di tempatkan di tempat khusus.

"Sejak hari raya sudah tujuh hari, hp anak-anak disana disita semua. Sekarang hanya mengandalkan satu yang lolos pegang hp. Nah itu perkembangan terakhir anak-anak sudah mulai drop karena dikurung selama tujuh hari gak dikasih makan dan minum," paparnya.

"Disana dijaga ketat oleh orang berpakaian militer, beberapa yang mencoba kabur ditembak dan organnya itu dijual ke China," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network