"Kami juga dapat membuat data berseri untuk mendistribusikan logistik, dengan mengombinasi semua aspek koordinasi yang penting, menggunakan data toponimi yang sudah dimiliki," ucapnya.
Dengan memiliki data toponomi ini, Jabar lebih cepat merespons karena otoritas dapat mengecek sejauh mana kerusakan yang terjadi, distribusi logistik, lokasi kantor polisi terdekat, markas tentara, lokasi aman untuk evakuasi sementara.
Dengan data rupa bumi dari aplikasi Sistem Informasi RupaBumi atau SINAR, distribusi bala bantuan dan koordinasi situasi kedaruratan sangat cepat dan responsif.
"Sebagai contoh, jadi episentrum gempa bumi Cianjur kampung bernama Cieundeur. Dalam bahasa Inggris _'eundeur’_adalah 'bergetar' atau bergoyang," imbuhnya.
Dengan kata lain, masyarakat Kampung Cieundeur telah sangat lama memiliki kesadaran akan gempa bumi dilihat dari nama kampung mereka.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait