"Sejarahnya, masyarakat lama di area itu telah menamai daerah mereka sesuai dengan seringnya gempa yang terjadi," ujarnya.
Desa atau Kampung Cieundeur berada di Kecamatan Warungkondang. Secara geografis Cieundeur hanya 15 kilometer dari Gunung Gede dan berada di sebelah timur Sesar Cimandiri.
Dalam tulisan peneliti kegempaan T. Bachtiar, gempa bumi di Cieundeur pernah diberitakan di koran - koran Belanda terjadi pada 1844, 1859, 1879, bahkan pada 1747 - 1748 ketika Gunung Gede meletus hebat.
Sang peneliti Kelompok Riset Cekungan Bandung masih mencari mulai kapan persisnya nama kampung atau Desa Cieundeur masuk ke dalam peta Indonesia modern yang bisa dilihat hingga kini.
Ridwan Kamil menganggap, toponimi yang berkembang di Jabar merupakan sumber daya informasi yang berharga dalam manajemen kebencanaan. Kredit bagi semua pihak yang telah berpartisipasi menyusun toponimi dan dipergunakan dalam manajemen kebencaan gempa Cianjur.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait