BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Penumpukan sampah khususnya di seluruh TPS di Kota Bandung salah satunya penyebabnya adalah antrian truk pengangkut sampah pintu masuk TPA Sarimukti.
Keterlambatan truk pengangkut ini mengakibatkan sampah tidak terangkut serta menumpuk di TPS. Untuk mengatasi itu Zona satu TPA Sarimukti akan kembali dibuka.
"Provinsi akan buka jalur zona satu. Kalau selama ini hanya satu zona untuk pengiriman sampah ke TPS. Akibatnya antrian semakin panjang yang mengakibatkan keterlambatan kita mengangkut sampah," ungkap DLHK Kota Bandung, Dudy Prayudi, Kamis (11/5/2023).
Akibat adanya kerusakan infrastruktur di Sarimukti, satu zona hanya bisa satu rit per hari. Padahal sebelumnya bisa mencapai 2-3 rit.
"Satu rit dari mobil truk kecil bisa membawa 6 meter kubik sampah. Untuk ukuran truk besar dalam satu rit bisa membawa 25 meter kubik sampah," ujarnya.
Selain itu, upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung adalah menambah armada alat berat. Sebab, dengan alat berat bisa mengangkut sampah selama satu jam. Sedangkan jika manual bisa mencapai 2-3 jam.
"Untuk pengangkutan kita menambah armada tronton terlebih dahulu di 55 TPS. Hanya memang kendala sekarang adalah di alat berat atau loader yang hanya dua beroperasi karena memang sudah sangat tua. Bahkan yang paling baru itu tahun 1985,” paparnya.
Oleh karena itu, pada APBD perubahan atas arahan dari Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, DLHK akan menambah loader baru yang akan mempercepat proses pengangkutan sampah.
"Ada 2 loader yang disetujui Pak Plh Wali Kota. Idealnya ada enam loader," ungkapnya.
Selain itu, Dudy juga menyebutkan dari 55 TPS yang overload, sebanyak 25 TPS sudah normal kembali. Sisanya masih dilakukan penanganan baik dengan alat berat maupun dengan manual.
"Total kemarin tumpukan sampah itu di 55 TPS itu sekitar 3.000 meter kubik. Sekarang itu sudah diangkut sekitar 2000-an meter kubik. Masih sisa kurang dari setengahnya lagi," jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD PSTR DLHK Provinsi Jawa Barat, Arief Perdana mengakui jika ada beberapa infrastruktur TPA Sarimukti yang mengalami kerusakan. Sehingga yang tadinya ada dua zona, saat ini hanya satu zona yang dioperasikan satu sampai sekarang.
"Kita upayakan membuka zona satu yang dulu ditutup. Minggu ini jalannya diselesaikan, sehingga minggu depan Kota Bandung punya dua zona lagi untuk digunakan. Mudah-mudahan bisa membantu mengurai antrian di Sarimukti,” harap Arief.
Ia menambahkan, jam operasional pengangkutan sampah diperpanjang. Dari yang semula pukul 05.00-18.00 WIB, berubah menjadi pukul 05.00-21.00 WIB.
"Kita tidak mungkin buka 24 jam karena personil dan alat berat juga terbatas. Lalu upaya lainnya, tahun ini Sarimukti juga akan diperluas sekitar 6 hektare," lanjutnya.
Sedangkan untuk TPA Legok Nangka, ia mengatakan saat ini masih dalam proses lelang. Ada dua perusahaan dari Jepang yang akan membantu pembangunan TPA Legok Nangka.
"Kita berikan kesempatan kepada mereka untuk memasukkan dokumen penawaran sampai 31 Mei 2023. Kalau sudah sesuai, akan kita evaluasi satu bulan. Mudah-mudahan bulan Juli sudah ada pemenangnya. Peletakkan batu pertama bulan Agustus," paparnya.
Selanjutnya Pemprov akan memberikan waktu dua tahun untuk konstruksinya. Diharapkan paling cepat 2025 sudah bisa beroperasi atau paling lambat 2026.
"Kita tidak ingin Legok Nangka itu seperti di Sarimukti. Kita ingin menggunakan teknologi pengolahan sampah. Sebab jika hanya ditimbun, dalam waktu bertahan 2 tahun sudah penuh dan harus cari lahan baru," akunya.
Teknologi tersebut harus bisa mengolah sampah 2.000 ton per hari. Selain itu harus mampu mengurangi sampah minimal 85 persen, maksimal 90 persen.
"Harus memenuhi standar lingkungan juga. Sebab biaya anggarannya cukup besar untuk TPA Legok Nangka ini, jumlahnya Rp4 triliun," imbuhnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait