Prinsip yang dipegang teguh Kebuli Al-Khalid menerapkan nilai-nilai agamis dan humanis dalam menjalankan usaha.
"Membangun usaha itu tidak mengutamakan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, melainkan justru untuk mencari berkah yang sebanyak- banyaknya," imbuhnya.
Menurutnya, kunci utama sebuah bisnis dapat berlangsung lama yaitu secara konsisten menjaga kepuasan pelanggan dan membuat karyawan nyaman dalam bekerja dan melayani.
Kebuli Al-Khalid juga melakukan inovasi guna menjawab kebutuhan konsumen dengan membuat menu siap saji yakni oseng mercon dan kebab. Dalam waktu dekat Kebuli Al-Khalid juga akan menghadirkan menu barunya yaitu Ayam Turki dengan bumbu rempah ala Al-Khalid.
Menariknya, Kebuli Al-Khalid membuka bisnis kerjasama melalui kemitraan dengan sistem kelola mudah, kapasitas produksi yang memadai, SDM yang handal dan sistem terintegrasi.
"Sekarang, bisnis ini telah kami rancang untuk dapat dijalankan sebagai sebuah konsep kerjasama dalam bentuk Kemitraan. Kami sebagai pemilik Brand akan memberi izin kepada mitra untuk mempergunakan merk (brand license) dari Kebuli Al-Khalidu untuk periode tertentu agar bisa meraih keuntungan dalam berbisnis jualan makanan,"jelasnya.
Kebuli Al-Khalid menawarkan dua tipe yakni tipe outlet dilengkapi dengan fasilitas Dine in sebesar Rp 559.500.000 juta per lokasi dan tipe non outlet sebesar Rp 300.000.000 juta per lokasi dengan fasilitas dapur masak (non dine-in).
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait