Dadang berharap, melalui CSS XXI ini akan muncul ide gagasan dan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan pembangunan sanitasi di Kabupaten Bandung dan juga di seluruh daerah di Indonesia.
"Besar harapan kami bahwa inovasi pembangunan sanitasi tersebut mendapat partisipasi dukungan dari pemerintah pusat dan seluruh elemen masyarakat," imbuhnya.
Dadang pun mengajak para peserta CSS XXI untuk berkunjung ke beberapa lokasi yang mendukung peningkatan akses sanitasi di Kabupaten Bandung, yaitu di RSUD Otto Iskandar Di Nata dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Soreang dan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle) atau Rikrik Gemi di Desa Jatisari Kecamatan Kutawaringin.
Bagi Dadang, penyelenggaraan CSS XXI ini merupakan peristiwa bersejarah yang dapat menjadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian seluruh pihak, para pelaku pembangunan sanitasi, pemerintah daerah serta masyarakat untuk memperhatikan pentingnya pembangunan sanitasi di Indonesia.
"Mari bersama kita melakukan langkah nyata dan merumuskan program-program pembangunan yang strategis untuk terus meningkatkan penyediaan sanitasi mandiri berbasis masyarakat, sanitasi yang layak memenuhi persyaratan kesehatan dan bekelanjutan," jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait