"Semua kita ada 16 DPC yang hadir, 9 ke Prabowo-Airlangga, 4 ke Ganjar-Prabowo terus Prabowo sendiri yang tidak ada cawapresnya itu ada 1 dan Prabowo-Ganjar sama Erick Thohir 1. Jadi di kita cukup dinamis, semua ada dan akhirnya yang terbanyak adalah Prabowo-Airlangga," tuturnya.
Djoni pun mengaku, sepakat dengan usulan Projo Jabar ini. Dirinya mengibaratkan pasangan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto ini seperti Soekarno dan Mohammad Hatta.
"Kita melihat kalau Prabowo-Airlangga itu ibarat Soekarno sama Hatta, satu bidang ekonomi dan kalau kita lihat Airlangga ini sudah teruji waktu kita menghadapi Covid-19 pun ekonomi kita cukup stabil dibandingin negara-negara lain. Karena dia seorang ekonom yah kita lihat track record beliau seperti itu," terangnya.
Sementara itu, Penasihat DPD Projo Jabar, Anton Charliyan menegaskan, bahwa usulan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto sebagai Capres-Cawapres pada Pemilu 2024 merupakan hasil kesepatan diantara DPC se-Jabar.
"Projo Jabar merekomendasi, mengusulkan presidennya adalah bapak Prabowo Subianto dan wakil presidennya adalah Airlangga dengan suara terbanyak 12 secara musyarawah, aklamasi jangan sampai ini dikatakan maen-maen atau diatur ini semuanya secara terbuka," tegasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait