BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Projo Jawa Barat (Jabar) sepakat mengusulkan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) pada Pilpres 2024.
Usulan tersebut berdasarkan hasil Konferensi Daerah (Konferda) yang dipimpin oleh Ketua DPD Projo Jabar, Djoni Suherman yang berlangsung di Hotel Horison, Kota Bandung, Minggu (9/7/2023).
Djoni Suherman mengakui, Konferda kali ini berlangsung cukup alot karena banyaknya perdebatan antara wakil-wakil Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
"Konferda Projo Jawa Barat kondusif dan kita sepakat yang sudah terjadi begitu luar biasa perdebatan dari beberapa DPC dan akhirnya kita ada yang terbanyak itu adalah Prabowo-Airlangga," kata Djoni.
Djoni mengatakan, usulan Projo Jabar ini nantinya akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Projo yang akan dilaksanakan pada September/Oktober 2023.
"Konferda ini cuman mengusulkan dari Jawa Barat ke DPP karena itu akan dibawa di Rakernas DPP nah kebetulan Jawa Barat tadi terjadi perdebatan yang cukup sengit dan ternyata yang besar adalah Pak Prabowo-Airlangga," ungkapnya.
Selain Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto, kata Djoni, dalam Konferda ini juga muncul beberapa nama lainnya yang dinilai layak yang menjadi Capres-Cawapres pada Pilpres 2024.
Antara lain Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, Prabowo dan Gibran Rakabuming. Meski dibahasnya tokoh muda seperti Gibran Rakabuming, namun terdapat batasan konstitusional yang perlu dipertimbangkan.
"Ada Ganjar-Prabowo ada Prabowo-Ganjar dan juga ada Prabowo-Gibran cuman Gibran itu tetep kan kita masih keputusan MK jadi cuman sekilas aja," jelasnya.
Djoni menyebut, sedikitnya ada 16 DPC se-Jabar yang turut mengikuti Konferda kali ini. Dari jumlah tersebut, mayoritas sepakat memilih Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto.
"Semua kita ada 16 DPC yang hadir, 9 ke Prabowo-Airlangga, 4 ke Ganjar-Prabowo terus Prabowo sendiri yang tidak ada cawapresnya itu ada 1 dan Prabowo-Ganjar sama Erick Thohir 1. Jadi di kita cukup dinamis, semua ada dan akhirnya yang terbanyak adalah Prabowo-Airlangga," tuturnya.
Djoni pun mengaku, sepakat dengan usulan Projo Jabar ini. Dirinya mengibaratkan pasangan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto ini seperti Soekarno dan Mohammad Hatta.
"Kita melihat kalau Prabowo-Airlangga itu ibarat Soekarno sama Hatta, satu bidang ekonomi dan kalau kita lihat Airlangga ini sudah teruji waktu kita menghadapi Covid-19 pun ekonomi kita cukup stabil dibandingin negara-negara lain. Karena dia seorang ekonom yah kita lihat track record beliau seperti itu," terangnya.
Sementara itu, Penasihat DPD Projo Jabar, Anton Charliyan menegaskan, bahwa usulan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto sebagai Capres-Cawapres pada Pemilu 2024 merupakan hasil kesepatan diantara DPC se-Jabar.
"Projo Jabar merekomendasi, mengusulkan presidennya adalah bapak Prabowo Subianto dan wakil presidennya adalah Airlangga dengan suara terbanyak 12 secara musyarawah, aklamasi jangan sampai ini dikatakan maen-maen atau diatur ini semuanya secara terbuka," tegasnya.
"Kita sepakat mengusulkan bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden RI dan bapak Airlangga sebagai Wakil Presiden RI ini adalah rekomendasi dari Projo Jawa Barat," tambahnya.
Meskipun ada perbedaan terkait nama yang diusulkan untuk capres-cawapres, namun Anton meyakini, jika mayoritas Projo akan memilih Prabowo Subianto sebagai Capres pada Pilpres 2024.
"Saya kira daerah-daerah lain itu akan berbeda tetapi dilihat dari hasil rata-rata sama, ada yang bapak Prabowo Subianto dengan Airlangga ada yang dengan pak Ganjar Pranowo juga ada juga yang dengan Erick Thohir tetapi hampir semua di Indonesia rata-rata mengusulkan bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden RI," katanya.
Kendati demikian, Anton memastikan, Projo Jabar akan tetap patuh dengan keputus DPP dalam Rakernas Projo nanti.
"Kalau kita ga terpisah dari Jokowi, kita tegak lurus sama Jokowi. Ketika DPP memutuskan pasti ada dasar dari Pak Jokowi, jadi Jokowi sama Projo itu tidak bisa dipisah itu satu. Jadi ga mungkin berbeda," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait