"Nah selama ini karena belum ada Kogabwilhan ini selalu diperankan, ditunjuk pejabat komando utama operasi. Sekarang ini tidak, karena memang sudah ada Kotama Kogabwilhan tadi, yang memiliki tugas mengordinir Kotama ops, baik TNI AD, TNI AL, TNI AU, sesuai dengan wilayahnya itu," tuturnya.
Walaupun Indonesia dalam kondisi yang damai, menurutnya latihan militer itu tetap diperlukan. Karena dalam kondisi apapun, TNI harus siap untuk berperang demi menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kemudian nanti akan dilaksanakan tactical floor game, saya ingin tahu sejauh mana perencanaan ini ketika belum dilaksanakan di lapangan, dipaparkan dulu," katanya.
Untuk Kogabwilhan I, latihan gabungan dilaksanakan di Dabo Singkep, Kepulauan Riau. Kemudian Kogabwilhan II dilaksanakan di Asembagus, Jawa Timur, dan Kogabwilhan III dilaksanakan di Ransiki, Papua Barat.
Adapun latihan gabungan itu dilakukan secara serentak dan bakal melibatkan 7.500 prajurit dari tiga matra, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait