Dalam strategi percepatan Zero Stunting, kata Vini, terdapat pilar utama yang salah satunya peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan baik dari pemprov, pemerintah kabupaten/kota hingga dan pemerintah desa di Jabar.
“Pentingnya, penguatan regulasi dalam mendukung kebijakan program terkait gizi, pendampingan Puskesmas melalui surveilans gizi hingga peningkatan kapasitas petugas dalam tatalaksana gizi buruk,” jelasnya.
Selain itu, juga dilakukan kegiatan-kegiatan praktik baik seperti kampanye gizi seimbang dan gebyar minum tablet tambah darah (TTD) rematri serentak di Provinsi Jawa Barat yang melibatkan 5.685 sekolah (38% satuan pendidikan) dari total rematri 1.399.995 orang (64,5% sasaran).
“Yang masih perlu digerakkan adalah intervensi balita mulai dari weight faltering (tidak naik satu kali), undeweight dan wasting dimana sehingga tidak ada lagi kasus stunting baru. Jumlahnya yakni tidak naik tahun 2023 sebanyak 511.489, underweight 181.484 dan wasting 110.347 balita,” pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait