BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) nanti yang akan dipilih harus mengenali Jabar seutuhnya. Terlebih Jabar secara geografis begitu luas dan penduduknya multi etnis.
Begitu disampaikan pengamat politik dari Unpad, Firman Manan saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).
"Pj itu memang harus punya pengenalan yang baik terhadap lingkungan Jawa Barat. Artinya 27 kabupaten/kota itu paling tidak dia paham karakteristik sosial masyarakat," kata Firman.
Selanjutnya, kata Firman, Pj Gubernur yang akan ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memiliki kemampuan koordinasi. Pasalnya, nanti Pj bakal berkoordinasi dengan 27 kepala daerah yang sebagaian besar diisi oleh Pj.
"Yang tidak kalah penting memang punya kemampuan mengelola potensi-potensi konflik, lantaran ini sudah masuk tahun politik menjelang pemilu dan pilkada," ujar Firman.
Terakhir, lanjut Firman, Jabar merupakan provinsi paling seksi setiap perhelatan pemilu. Sebab jumlah pemilih Jabar menjadi yang terbesar di Indonesia.
"Indeks kerawanan pemilu yang dikeluarkan Bawaslu kemarin, Jawa Barat itu indeks kerawanannya tinggi, nomor 4 dari seluruh provinsi. Jadi hal-hal itu paling tidak perlu diperhatikan sebetulnya dalam konteks pj," tandasnya.
Perlu diketahui, DPRD Jabar sudah menetapkan 3 calon Pj Gubernur Jabar. Ketiga nama tersebut akan diserahkan pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mereka di antaranya Asep N Mulyana yang merupakan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Dirjen PP) di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Sebelumnya, dia adalah mantan Kajati Jabar.
Lalu, Prof Keri Lestari adalah Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad. Kemudian, Bey Triadi Machmudin merupakan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait