BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) secara intens melakukan pengamanan Testing dan Commissioning proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Pengamanan di area proyek KCJB tersebut bertujuan untuk mengantisipasi adanya tindak pidana kriminal yang terjadi seperti pencurian, perkelahian, dan lain sebagainya.
Dalam pengamanan ini, Polda Jabar menurunkan sebanyak 170 personel, yang terdiri dari 39 personel Polres Cimahi, 71 personel Polres Purwakarta, dan 60 personil Polres Karawang.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, selain pengamanan pihaknya juga rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang dilintasi jalur KCJB.
"Himbauan dan edukasi kepada warga masyarakat yang tinggal dijalur yang dilintasi KCJB tentang hal-hal keselamatan yang diperhatikan, hal-hal yang dilarang," ucap Ibrahim, Kamis (3/8/2023).
Selain itu, personel yang bertugas juga turut mewaspadai terhadap tindak pencurian seperti baut ataupun kabel serta tembaga.
"Walaupun sifatnya kecil namun jika hilang dapat berdampak besar, akibatnya sangat berbahaya, mengakibatkan kecelakaan kereta," ungkapnya.
Ibrahim mengingatkan, jika seluruh jaringan OCS KCJB telah dialiri listrik dengan tegangan 27,5 KV.
"Masyarakat harus berhati-hati jika beraktivitas di sekitar jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung karena dapat tersengat listrik tegangan tinggi," sebutnya.
Pihaknya pun mengimbau, kepada masyarakat agar melakukan pengawasan terhadap anak-anak untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jalur KCJB.
"Hal itu dapat mengganggu kelancaran perjalanan kereta cepat, supaya dapat paham dan mendukung proyek strategis nasional, serta menghimbau supaya masyarakat tidak menerbangkan drone disekitar jalur KCJB," katanya.
Ibrahim memasatikan, pihaknya tidak akan pernah berhenti mengingatkan masyarakat yang bermukim di sekitar jalur KCJB agar tidak masuk ke area terlarang karena sangat berbahaya.
"Diingatkan pula agar security lebih ketat dan selektif, dimana yang bukan merupakan pekerja ataupun otoritas proyek tidak dapat masuk dengan sembarangan," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
