BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat mencatat total Investasi di Jawa Barat mencapai Rp658 triliun. Total tersebut dari investor yang melakukan investasi di Jawa Barat dalam kurun 5 tahun belakang.
Kepala DPMPTSP Jawa Barat Nining Yuliastiani mengatakan selain itu juga lebih dari 653 ribu tenaga kerja Jawa Barat terserap dari para investor.
"Sekarang Rp658 triliun lebih berinvestasi di Jawa Barat selama 5 tahun. Berdasarkan data yang kami miliki sebanyak 653 ribu tenaga kerja sudah terserap di bidang investasinya baru muncul tersebut," kata Nining seusai kegiatan Japri di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (7/8/2023).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa ada 11 proyek dengan nilai Rp70 triliun yang ditawarkan dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2023. Menurut dia, ke-11 proyek itu berasal dari berbagai institusi, pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta.
Dia mengaku, pihaknya tidak membidik secara one by one yang masuk ke Jabar. Namun, berdasarkan pengalamannya banyak yang tertarik masuk, baik dari Asia, Eropa maupun kawasan Amerika.
"Masing-masing punya lini atau bidang kegiatan industri yang mereka minati. Misal Timur tengah, lebih banyak renewable energy," kata Nining
"Ketika kita bilang project ready to offer, itu sebenarnya sudah dilakukan studi termasuk dokumen perencanaan. 11 proyek yang kita tawarkan, kita yakini siap dijalankan oleh para investor apabila berminat masuk di dalamnya," tambahnya.
Dia menjelaskan, kawasan Asia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan China mengembangkan di ekosistem Electric Vehicle (EV). Tidak hanya EV, lanjut dia, tetapi komponen dan baterainya ingin bangun dalam suatu ekosistem, di Jawa Barat sendiri diminati karena ekosistem sudah terbangun.
Nining menyebut bahwa masih ada proyek yang bisa diinformasikan seperti kawasan rebana termasuk pabrik ban pesawat terbang di Majalengka. Kemudian kawasan karawang bekasi ada di kawasan industri.
"Saya melihat investor lagi cari mendapat kegiatan memberikan keuntungan dan minat di dalamnya. Satu hal yang kurang, promosi terhadap yang kita miliki. Jawa Barat melihat itu, secara aktif mempromosikan potensi di Jabar. Ternyata banyak yg berminat," tandasnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait